Protes Anti Pemerintah, Seorang Sutradara di Iran Mogok Makan

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 03 Februari 2023 | 15:11 WIB
Jafar Panahi/Reuters
Jafar Panahi/Reuters

SinPo.id -  Seorang sutradara Iran, Jafar Panahi (62) yang ditangkap musim panas lalu, beberapa minggu sebelum film terbarunya dirilis, melanjutkan aksi protes anti pemerintah di dalam tahanan dengan mogok makan.

Jafar merupakan sutradara yang film-filmnya menggetarkan para kritikus dan memenangkan banyak penghargaan internasional, mengatakan dirinya akan menolak makanan atau obat-obatan sebagai bentuk protes terhadap perilaku aparat hukum dan keamanan di luar hukum yang tidak manusiawi.

Dia termasuk di antara sejumlah artis Iran, tokoh olahraga, dan selebritas lain yang ditahan setelah berbicara menentang teokrasi Iran, sejak aksi unjuk rasa secara nasional pecah pada bulan September lalu.

Dilansir dari VoA, Panahi juga pernah dijatuhi hukuman enam tahun penjara, pada tahun 2011 atas tuduhan memproduksi propaganda anti-pemerintah, namun hukuman tersebut tidak pernah dilaksanakan.

Selain itu, ia juga dilarang melakukan perjalanan dan membuat film. Namun, ia terus membuat film-film bawah tanah yang dirilis di luar negeri untuk mendapat pujian besar.

Sementara dalam film terbarunya yang berjudul "No Bears", dia memainkan versi fiksi dirinya saat membuat film di sepanjang perbatasan Iran-Turki, yang ditayangkan perdana di Festival Film Venesia pada bulan September, seminggu sebelum aksi protes dimulai.

The New York Times dan The Associated Press menyebutnya sebagai salah satu dari 10 film teratas tahun ini. Bahkan kritikus film dari Los Angeles Times, Justin Chang, menyebutnya sebagai film terbaik tahun 2022.

Menurut Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran, Setidaknya 527 pengunjuk rasa telah tewas dan lebih dari 19.500 orang telah ditahan sejak demonstrasi dimulai.

Tak hanya itu, bintang film pemenang Oscar 2016 karya Asghar Farhadi, "The Salesman", Taraneh Alidoosti, juga ditangkap pada Desember setelah mengkritik tindakan keras aparat terhadap pengunjuk rasa melalui media sosial. Namun ia dibebaskan tiga minggu kemudian dengan jaminan.sinpo

Komentar: