Fakta Kasus Penculikan Anak: Keluarga Tak Melapor saat Anak Hilang
SinPo.id - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar mengungkap fakta
keluarga korban penculikan anak tak melaporkan anaknya diculik. Menurut dia, upaya pelaporan itu tidak dilakukan karena keluarga korban menganggap anak akan kembali.
"Yang harus diwaspadai dia kehilangan anak lalu anggap tidak perlu dicari, kemungkinan itu ada nggak? Contoh di komunitas tertentu sudah biasa anak pergi pulangnya kapan-kapan. Itu bisa jadi nggak dicari," ungkap Nahar kepada wartawan.
Untuk itu, kata dia, perlu respon
cepat dalam kasus penculikan anak.
Dia meminta keluarga secepatnya melapor ketika kehilangan anaknya. Sebab timing waktu ini dapat menentukan anak kembali dengan selamat atau tidak.
Selain itu, dia mengingatkan agar kewaspadaan keluarga dan lingkungan harus terus digalakkan. Apalagi, dia mengamati ruang penculikan anak terbuka karena semakin sempitnya anak bermain.
"Pencarian ketika diculik harus cepat, karena ada korban yang ditemukan sudah meninggal. Semakin terbatasnya orang tua dan lingkungan kontrol anak-anak di lingkungan mereka sendiri. Maka beberapa kasus ngajak anak dengan iming-iming, misal eskrim," ujarnya.
Untuk mengantisipasi itu, dia meminta keluarga mengajarkan anak-anak jangan percaya dengan iming-iming. Dan lebih cermat mengidentifikasi terhadap terduga pelaku. Pasalnya, sebagian pelaku penculikan justru berpura-pura sebagai ODGJ.
"Pola pikir anak memang berbeda. Makanya penculik pahami psikologis anak dengan iming-iming makanan, bermain," tambahnya.