DPR Serukan Semua Pihak Bantu Presiden Turunkan Angka Stunting pada 2024

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 31 Januari 2023 | 18:11 WIB
Ilustrasi stunting/ Unair
Ilustrasi stunting/ Unair

SinPo.id - Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska mengajak semua pihak untuk bergotong royong membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan angka stunting di Indonesia. Apalagi, target penurunan Kepala Negara dari 22 menjadi 11 persen untuk menunjang sumber daya manusia (SDM) lebih baik dan kompetitif. 

“Kita berharap target itu bisa dicapai, karena penurunan stunting ini bukan persoalan biasa, kita berharap nanti ada bonus demografi dan Indonesia Emas tercapai, namun jika kasus stunting tidak menjadi perhatian, maka itu akan menjadi impian belaka,” kata Darul kepada wartawan, Selasa, 31 Januari 2023.

Menurut Darul, tujuan pemerintah menurunkan kasus stunting adalah untuk meningkatkan kualitas SDM di Tanah Air. Sebab, jika langkah ini tidak dilakukan maka target Indonesia emas pada 2045 akan sulit tercapai. 

“Kalau itu tidak dilakukan maka apa yang kita harapkan bonus demografi dan Indonesia emas itu tidak menjadi kenyataan karena pada 2030, 2045 itu kan kita harapkan masa ke-emasan tetapi produktivitas harus meningkat,” ujarnya.

“Produktivitas itu meningkat kalau kualitas SDM-nya meningkat sehingga terjadi adanya inovasi, dan dengan inovasi itu kita bisa memanfaatkan sumber daya alam kita lebih maksimal, dan upaya itu kan harus sudah dimulai,” timpal dia.

Dia optimistis target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 bisa tercapai dengan catatan semua pihak terlibat dan memberikan atensi pada target Jokowi tersebut. Apalagi, kata dia, penurunan angka stunting satu tahun belakang ini mulai terlihat signifikan.

“Kalau kita lihat penurunannya dari 2021 ke 2022 itu kan sudah turun 3 persen ya, dari 24,4 sekarang 21,6 berarti sudah turun 2,8 persen. Nah kita harapkan itu bisa turun lagi,” ucapnya.

Alasan lain Darul yakin angka stunting bakal kembali turun adalah dicabutnya PPKM. Artinya, dalam keadaan normal seperti sekarang target Presiden akan lebih mudah terealisasi. 

"Itu kan (penurunan angka stunting) terjadi di masa pandemi, nah kalau tidak masa pandemi mestinya capaiannya lebih dari itu. Oleh karena itu kita mendukung dan tidak hanya DPR yang harus mendukung tapi seluruh stakeholder harus mendukung, kementerian-kementerian terkait harus mendukung," katanya

"Pemerintah daerah harus mendukung, tokoh-tokoh agama mendukung, tokoh masyarakat mendukung, tokoh perempuan mendukung, pemuda mendukung dan terutama generasi muda yang harus lebih memperdulikan soal stunting dan peningkatan sumber daya manusia Indonesia,” sambungnya.

Darul juga mendorong adanya sosialisasi secara intens ke masyarakat terkait bahaya stunting untuk masa depan generasi muda bangsa. Selanjutnya, dia meminta ada integrasi program dari semua kementerian dan lembaga agar fokus pada penanganan stunting ini.

“Ini yang menurut saya penting, juga barangkali sudah harus dipikirkan soal stunting ini menjadi penyadaran juga di tingkat sekolah lanjutan atas, yang mereka rata-rata setelah tamat sekolah itu tidak melanjutkan kuliah dan mereka memilih menikah,” kata dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap berhasil menurunkan angka stunting di Indonesia. Saat Jokowi menjabat, tercatat angka kasus stunting di Indonesia mencapai 37 persen dan mulai turun hingga 21,6 persen pada 2022.

Teranyar, Jokowi menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024 guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Target ini juga bertujuan agar SDM Indonesia di tahun-tahun mendatang semakin baik dan bisa bersaing.

 sinpo

Komentar: