Johnson Sebut Diancam Putin dengan Serangan Rudal

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 31 Januari 2023 | 08:56 WIB
Mantan PM Inggris Boris Johnson dan Presiden Ukraina. (SinPo.id/AP)
Mantan PM Inggris Boris Johnson dan Presiden Ukraina. (SinPo.id/AP)

SinPo.id -  Mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengklaim Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengancam akan menyerang dengan serangan rudal. Ancaman itu muncul setelah dia mengunjungi Ukraina sebelum perang tahun lalu.

Menurut Johnson, ancaman tersebut ia terima melalui telepon dalam perbincangan panjang, setelah kunjungannya ke Kyiv pada 1 Februari 2022, hanya 19 hari sebelum perang dimulai.

"Dia berkata: 'Boris, Anda mengatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat.' Dia mengatakannya dalam bahasa Inggris, 'dalam waktu dekat. Apa maksud dalam waktu dekat?'. Dan saya berkata: 'Itu tidak akan bergabung dengan NATO di masa mendatang. Anda tahu betul itu,'" kata Johnson, dilansir dari Fox News, Selasa 31 Januari 2023.

Johnson mengatakan Putin mengancam dirinya pada satu titik dengan mengatakan tidak ingin menyakiti, tetapi dengan misil hanya butuh satu menit atau semacamnya.

"Tapi saya pikir dari nada yang sangat santai yang dia ambil, semacam sikap detasemen yang tampaknya dia miliki, dia hanya bermain-main dengan upaya saya untuk membuatnya bernegosiasi," kata Johnson menambahkan.

Namun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan dugaan ancaman itu bohong. Peskov mengatakan Putin hanya berbicara tentang Ukraina dan NATO, namun tidak ada ancaman dengan rudal.

"Sambil berbicara tentang tantangan keamanan ke Rusia, Presiden Putin mengatakan bahwa jika Ukraina bergabung dengan NATO, potensi pengerahan rudal AS atau NATO di dekat perbatasan kami akan dapat mencapai Moskow dalam hitungan menit," kata Peskov.

Tercatat Johnson telah mengunjungi Ukraina empat kali sejak awal perang. Kunjungan terakhirnya dua akhir pekan lalu, pada 22 Januari 2023.sinpo

Komentar: