BKKBN: Jumlah Kemiskinan Ekstrem di DKI Harusnya Tak Ada

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 30 Januari 2023 | 19:56 WIB
Ilustrasi kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan

SinPo.id -  Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tavip Agus mengatakan, dengan berbagai bantuan sosial (bansos) yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI semestinya tidak ada lagi penduduk miskin ekstrem di Ibu Kota

Hal inilah yang sedang dicari akar permasalahannya bersama, mengingat penanganan kemiskinan ekstrem erat kaitannya dengan terjadinya stunting.

"Dari jumlah bantuan yang ada, logikanya harusnya udah gak ada penduduk miskin ekstrem,” kata Tavip di Balai Kota Jakarta, Senin 30 Januari 2023.

Tavip memaparkan, sebetulnya pemprov DKI sudah mengintervensi masyarakat miskin yang ada di Ibu Kota dengan berbagai sekema bantuan sosial.

Artinya, lanjut Tavip, jika memang tidak ada penduduk baru lagi dari luar daerah yang kemudian menetap di Ibu Kota dan belum terdata.

"Makanya itulah nanti dari profilling di lapangan itu harapannya bisa ditemukan. Dan dari data yang ada itulah nanti akan menjadi dasar," ungkapnya.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta memiliki sejumlah program bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Ibu Kota.

Di antaranya yaitu Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Warga Lanjut Usia, kartu penyandang disabilitas, Kartu Pekerja Jakarta, bantuan operasional sekolah hingga pangan bersubsidi.

Sebelumnya, BPS DKI Jakarta mengungkapkan jumlah kemiskinan ekstreme di Ibu Kota meningkat sebanyak 95 ribu penduduk berdasarkan survei pada Maret 2022.

Kepala BPS DKI Jakarta Suryana mengatakan angka ini naik dari 0,6 persen menjadi 0,89 persen dari survei yang dilakukan sebelumnya pada September 2021.

"Kalau kemiskinan ekstremnya Jakarta meningkat dari 0,6 menjadi 0,89 persen, sejumlah 95.668 jiwa," ujar Suryana menjelaskan.sinpo

Komentar: