Kemiskinan Ekstrem di DKI Jakarta Naik, Ada Sekitar 95 Ribu penduduk

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 30 Januari 2023 | 16:35 WIB
Ilustrasi Ibu Kota Jakarta/ iStock
Ilustrasi Ibu Kota Jakarta/ iStock

SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta  menyebut tingkat kemiskinan ekstrem di Ibu Kota meningkat sebanyak 95 ribu penduduk berdasarkan survei pada Maret 2022.

Kepala BPS DKI Jakarta Suryana mengatakan angka ini naik dari 0,6 persen menjadi 0,89 persen dari survei yang dilakukan sebelumnya pada September 2021.

"Kalau kemiskinan ekstremnya Jakarta meningkat dari 0,6 menjadi 0,89 persen, sejumlah 95.668 jiwa," kata Suryana di Balai Kota usai rapat dengan Pemprov DKI, Senin, 30 Januari 2023.

Suryana menjelaskan, setiap tahunnya BPS masih menemukan sempel-sempel rumah tangga yang teridentifikasi sebagai penduduk miskin ekstreme saat melakukan survei lapangan.

Menurutnya, program pengentasan kemiskinan di DKI Jakarta seharusnya dapat menekan jumlah kemiskinan ekstrem di Ibu Kota.

"Itu jadi sangat mudah naik, sangat sulit untuk turun, itu kondisi kemiskinan di daerah-daerah yang kemiskinannya sangat rendah," ujarnya.

BPS menyebut kategori kemiskinan ekstrem yang terjadi di Ibu Kota yaitu warga yang memiliki pengeluaran per hari kurang dari 1,9 dolar Amerika atau dalam konversi ke rupiah adalah Rp11.633. Jumlah tersebut dikonversikan dengan warga memiliki pengeluaran kurang dari Rp350 ribu per bulan.
 
"Jadi orang akan terkategori sebagai penduduk miskin ekstrem kalau pengeluaran per kapita per harinya itu di bawah Rp11.633 rupiah tadi," ucap Suryana.

Dengan begitu, Pemprov DKI harus bergerak cepat menangani kemiskinan ekstrem yang terjadi dengan melakukan verifikasi terhadap data kemiskinan ekstrem.

"Nah tadi arahan dari Penjabat Gubernur bahwa akan menelusuri siapa di mananya akan melakukan verifikasi data kemudian dilakukan semacam intervensi terbaik apa yang harus dilakukan agar kemisikinan ekstrem di DKI Jakarta bisa tertuntaskan," tandasnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI