Fintech Makin Canggih, UMKM Tak Perlu Khawatir Soal Modal

Laporan: Sinpo
Senin, 30 Januari 2023 | 06:57 WIB
Ilustrasi UMKM/Ist
Ilustrasi UMKM/Ist

SinPo.id -  Sejumlah pihak memberikan respons positif atas peluncuran produk skoring IdFintechScore Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan PT PEFINDO Biro Kredit pada Desember 2022 lalu. Salah satunya Poppy Zeidra, seorang news anchor ekonomi dan bisnis yang juga anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 

Belasan tahun berdialog dengan tokoh industri keuangan nasional, Poppy berpendapat IdFintechScore dapat melengkapi opsi skoring kredit yang dipakai di pelaku usaha sekaligus dapat memperkuat mitigasi risiko kredit konsumtif di industri fintech lending.

“Keberadaan IdFintechScore diharapkan memperkuat industri fintech lending dari kredit macet, di mana saat ini AFPI juga sudah memiliki Fintech Data Center (FDC). Saya harap ini dapat meningkatkan kualitas pinjaman, khususnya borrower yang memiliki credit scoring yang baik," kata Poppy Zeidra saat ditemui di Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akumulasi pembiayaan fintech mencapai Rp 168,32 triliun selama periode Januari-September 2022 atau meningkat 45,4% year on year (yoy) dari tahun lalu senilai Rp 115,7 triliun. Mengacu data tersebut, Poppy menyebut literasi dan inklusi keuangan dapat terus didorong untuk memastikan pelaksanaan pembiayaan industri fintech dapat menjangkau seluruh masyarakat sekaligus memperluas alternatif pendanaan bagi seluruh sektor bisnis.

“Berkat adanya pembiayaan dari teknologi finansial, pelaku UMKM di Indonesia dapat mengatasi masalah permodalan mereka, terutama untuk pendanaan alternatif selain perbankan," terang perempuan yang juga hobi bersepeda itu.

Sebelumnya Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdScore Yohanes Arts Abimanyu menuturkan fintech lending sektor konsumtif dapat membidik peluang penyaluran pinjaman yang lebih tinggi lagi dengan memanfaatkan skoring kredit yang didesain khusus sesuai karakteristik bisnisnya. Hasil analisis akan lebih spesifik, akurat, dan tajam guna menjaga kualitas portofolio pinjaman sekaligus membuka potensi bisnis ke depan.

Yohanes menambahkan keunggulan IdFintechScore terletak pada scoring model yang menggunakan parameter dan variabel spesifik untuk mendalami karakter peminjam, seperti payment behaviour, recent over-indebtedness, dan tingkat utilisasi fasilitas yang dimiliki.

"Terlebih bisnis fintech lending terutama sektor konsumtif memiliki karakteristik yang berbeda dengan pinjaman konvensional di perbankan. Perbedaan itu mencakup sisi fitur dan jenis produk, segmen dan target pasar, pengukuran risiko termasuk tingkat kolektibilitas borrower," pungkas Yohanes.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI