DPR Sebut Kenaikan Biaya Haji Tak Rasional

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 28 Januari 2023 | 17:06 WIB
Ilustrasi/pixabay
Ilustrasi/pixabay

SinPo.id -  Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menyebut kenaikan biaya transportasi haji tahun ini tidak rasional. Khususnya, biaya penerbangan yang naik siginifikan dinilai membebani para calon jemaah haji.

"Dari sejak diusulkan, saya menyoroti berbagai komponen biaya haji terutama transportasi udara yaitu biaya penerbangan. Yang diusulkan ini terlalu mahal. Kenaikannya terlalu tinggi dibanding tahun yang lalu hingga 4 juta," kata Ace kepada wartawan, Jumat, 27 Januari 2023.

Menurut Ace, usulan biaya penerbangan dari Rp29 juta menjadi Rp33 juta terlalu besar. Ace meminta usulan itu diturunkan karena nilai kenaikan tidak masuk akal.

"Usulan ini harus dirasionalisasi. Harus ada penjelasan mengapa usulannya sebesar itu. Nilai sebesar Rp33 juta ini terlalu tinggi. Kami akan minta diturunkan usulan itu. Tidak rasional," kata Ace.

Ace menyadari bahwa penggunaan pesawat memang tergantung biaya avtur. Namun, dia ingin pihak penyelenggara memberikan penjelasan lebih detail.

"Kami harus tahu mengapa bisa sebesar itu. Memang dalam penggunaan pesawat untuk haji ini tergantung biaya avtur," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan usulan kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M Rp69 juta. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag, Hilman Latief mengatakan usulan pemerintah tersebut telah dihitung secara proporsional.

Komposisi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) terdiri atas yang ditanggung jemaah dan penggunaan nilai manfaat (NM). Komposisi biaya tersebut menurut Kemenag telah dihitung secara lebih proporsional.

"Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar nilai manfaat yang menjadi hak seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk yang masih mengantri keberangkatan, tidak tergerus habis," kata Hilman Latief.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI