Untuk Menarik Basis Suara Wanita NU, Prabowo Dapat Pertimbangkan Khofifah Jadi Cawapres
SinPo.id - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menyebut, pembentukan sekretariat bersama merupakan langkah responsif dari Partai Gerindra dan PKB. Dengan adanya Sekber, otomatis langkah kedua partai akan makin terarah.
Namun menurutnya, pembentukan Sekber tak serta merta akan menempatkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Gerindra juga dapat mempertimbangkan nama lain yang berpotensi.
"Apabila Partai Gerindra dan Prabowo mempertimbangkan juga nama lain adalah sesuatu hal wajar saja demi meraih hasil terbaik di pemilu tahun 2024. Misalkan mempertimbangkan nama Khofifah Indar Parawansa," kata Bawono dalam keterangannya, Jumat, 27 Januari 2023.
Menurut Bawono, kalkulasi menjodohkan Prabowo dan Khofifah bisa dapat didasarkan atas keinginan untuk menarget dari basis pemilih Nahdlatul Ulama. Terutama dari kalangan perempuan NU, yang jumlahnya juga sangat besar.
"Basis ini diharapkan dapat menjadi trade off kekuatan pemilih untuk melakukan antisipasi dari potensi penurunan dukungan dari kelompok pemilih Muslim seperti di Aceh, Sumatra Barat, Jawa Barat dan provinsi lain. Di mana pada pemilu tahun 2019 menjadi kantong-kantong pemilih Muslim bagi Prabowo Subianto.
Sebelumnya diberitakan, Koalisi Partai Gerindra-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi membuka Kantor Sekretariat Bersama (Sekber) di Menteng, Jakarta. Peresmian Kantor Sekber bukti koalisi Gerindra-PKB semakin solid menyongsong Pemilu 2024.
"Hari ini bukti kerja sama kita solid, optimisme kita tinggi, kita akan maju ke rakyat membela kepentingan rakyat," kata Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kantor Sekber Gerindra-PKB, Jakarta, Senin, 23 Januari 2023.
Prabowo menyatakan peresmian Kantor Sekber ini sebagai langkah awal koalisi yang jelas. Dia optimistis koalisi Gerindra-PKB sukses dan memenangkan Pemilu 2024.
"Ini awalan yang jelas ada partai kebangkitan bangsa yang agamis, partai agamis yang kebangsaan," kata dia.
