Mari Kita Perangi Narkoba, Sebelum Semuanya Terlambat!

Redaksi
Rabu, 06 Desember 2017 | 15:41 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Zainut Tauhid Sa’adi mengapresiasi kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) yang telah berhasil membongkar salah satu pengedar obat-obatan terlarang.

“Kami apresiasi langkah BNN yang berhasil membongkar satu mata rantai para pengedar obat bius di Semarang, dalam sebuah pengerebekan pada satu tempat produksi pil PCC (Paracetamol Caffeine Carisoprodol) yang merupakan jenis obat yang berbahaya,” ujarnya kepada sinpo.id, Rabu (6/12/2017).

Ia melanjutkan, sindikat yang beroperasi pada sebuah rumah di Jalan Halmahera Raya Nomor 27 Kota Semarang, Jawa Tengah terbukti memproduksi jutaan pil PCC setiap harinya. Tiap satu mesin di rumah yang digerebek BNN itu memproduksi 35 butir pil PCC per detik.

“Tiap satu mesin di rumah yang digerebek BNN itu memproduksi 35 butir pil PCC per detik. Jadi, mesin tersebut dapat memproduksi setidaknya empat juta butir pil PCC dalam satu hari. Adapun total jumlah yang disita dari rumah tersebut sebanyak 13 juta butir,” lanjutnya.

Sebuah jumlah yang sangat fantastis dan menjadi ancaman yang sangat serius bagi kehidupan masyarakat khususnya generasi muda. Karena selain obat tersebut dijual bebas secara ilegal, pil ini juga memiliki efek samping yang bisa membahayakan jiwa. Sudah banyak korban karena mengonsumsi obat tersebut dan rata-rata korbannya adalah para pelajar dan generasi muda yang masih sangat belia usianya.

Zainut pun meminta BNN untuk mengusut sampai tuntas, guna menghentikan peredaran obatnya.

Kami minta kepada BNN untuk mengusut tuntas para bandar dan pelakunya serta memutus mata rantai jaringan sindikasinya. Masih banyak pula para produsen beroperasi di berbagai daerah dengan modus dan kreatifitas produk turunan yang beragam jenisnya. Untuk hal tersebut, kami meminta kepada aparat Kepolisian dan BNN untuk terus meningkatkan operasi dan kewaspadaannya,” pesannya.

Penyalahgunaan obat terlarang semakin hari bukan semakin berkurang, tetapi justru semakin besar. Ini menunjukkan bahwa antara penanggulangan dan pencegahan dengan perkembangan peredaran narkoba di masyarakat tidak seimbang, bahkan tertinggal jauh. Hal Ini merupakan ancaman serius bagi kehidupan bangsa.

“Ini ancaman serius untuk negeri ini. Maka dari itu, kami mengajak semua pihak khususnya pimpinan lembaga negara, tokoh masyarakat dan agama untuk mengambil bagian dalam upaya penanggulangan dan pencegahan bahaya obat-obatan terlarang. Sebelum semuanya terlambat dan menyesal,” tutupnya.

TAG:
BERITALAINNYA
BERITATERKINI