DPR Minta TNI Usut Kecelakaan Maut yang Libatkan Rantis
SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menyoroti tragedi tewasnya seorang pengendara perempuan akibat terlindas kendaraan taktis (Rantis) di wilayah Purwakarta, Jawa Barat (Jabar). Kejadian ini diminta diusut hingga tuntas.
Dave bahkan mendesak Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI bersama Kodam Siliwangi menggandeng polisi lalu lintas mengusut tuntas kejadian nahas tersebut.
"Saya meminta agar Puspom dan juga Kodam Siliwangi untuk memeriksa dan juga melihat kesalahan di mana, kerja sama juga dengan lantas setempat untuk memeriksa semua saksi yang melihat dan menyaksikan," kata Dave kepada SinPo.id, Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.
Politikus Golkar ini juga berharap ke depannya ada perbaikan atau reformasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) terkait penggunaan Rantis ketika melintas di jalan umum. Khususnya, di jalan utama masyarakat.
"Agar hal ini tidak terulang, sehingga kita bisa melihat apa yang diperbaiki ke depannya," kata dia.
Di sisi lain, Dave mengaku prihatin dan menyampaikan berbelasungkawa atas tragedi tersebut. Dia ingin kejadian ini jadi pembelajaran bagi semua pihak, khususnya militer Indonesia.
"Ini adalah sebuah kejadian yang mengerikan sebuah tragedi yang menewaskan satu warga negara Indonesia," kata Dave.
Sebelumnya, seorang pengendara motor perempuan bernama Siti Masitoh meninggal usai terlindas kendaraan Rantis Komodo milik Kostrad di Purwakarta, Jawa Barat, pada Rabu, 18 Januari 2023.
Tragedi ini bermula saat Siti yang membonceng anaknya RFA (4) tersenggol Rantis Komodo jenis REV milik Kesatuan Yonarmed 9/1/1 Kostrad. Siti dan anaknya pun terjatuh hingga terlindas ban belakang Rantis tersebut.
Siti meninggal saat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Sementara itu, anaknya mengalami luka lecet di dagu, bibir, sikut, dan lutut serta benjol di kepala.
Rantis Komodo jenis REV itu merupakan salah satu dari konvoi enam kendaraan Mayonarmed 9/1/1 Kostrad yang akan melaksanakan Uji Radio Komunikasi Aplikasi Find Art di perkebunan teh Ciater, Subang.
