Penurunan Daya Beli Itu Benar Adanya!

Redaksi
Selasa, 05 Desember 2017 | 13:41 WIB
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Surabaya, sinpo.id - Bambang Haryo yang merupakan Anggota Komisi VI DPR RI menyatakan, bahwa penurunan daya beli benar terjadi saat ini. Hal ini disampaikannya usai meninjau Home Industry Kripik Samijali di eks lokalisasi Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.

“Bahkan penurunan itu mencapai sekitar 40 persen," cetusnya, Selasa (5/12/2017).

Menurutnya, penurunan daya beli yang terjadi ini sangat berbeda dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan tingkat daya beli masyarakat naik, tapi hanya terpengaruh cara belanja dari offline ke online.

"Apa kemudian bahan-bahan dapur yang dijual di pasar tradisional itu juga dibeli secara online? Kalau beli daging mentah, bawang atau apa, apa bisa lewat online?" lanjutnya.

Bambang menilai, merosotnya daya beli masyarakat di pasar-pasar tradisional ini karena beberapa faktor. Salah satunya suasana pasar yang kumuh. Pasar hanya bersih ketika ada kunjungan dari pejabat saja.

Faktor kedua yaitu, saat ini masyarakat juga dihadapkan pada persoalan ekonomi yang tak seimbang antara pendapatan dan pengeluaran atau lebih besar pasak daripada tiang. Ini terjadi karena adanya kenaikan kebutuhan seperti tarif dasar listrik.

"Semua biaya pengeluaran masyarakat terus naik. Beban biaya listrik yang tinggi, menjadi faktor ketakutan masyarakat untuk mengeluarkan biaya lebih banyak. Ini jelas menjadi faktor menurunnya daya beli. Penurunan daya beli masyarakat bahkan diprediksi masih akan terus berlanjut hingga 2018 mendatang,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI