Jokowi Ambil Alih Tambang Raksasa Migas, DPR Optimistis SDM Lokal Mampu Kelola

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 11 Januari 2023 | 15:17 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Dewan perwakilan rakyat di Senayan yakin sumber daya manusia lokal (SDM) di daerah mampu mengelola Minyak dan gas, sesuai keinginan presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengambil alih tambang raksasa dari investor asing. Bahkan Senayan mendukung keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kekayaan megara seperti minyak dan gas dikelola oleh sumber daya manusia Indonesia.

“Saya mendukung lah pernyataan Pak Jokowi itu, tetapi bukan sekedar pernyataan dan bukan sekedar keyakinan lalu harus ada. Memang gerakan untuk mempersiapkan anak-anak negeri dan pengusaha siap dalam bidang itu sudah dilakukan,” kata Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid, Rabu, 11 Januari 2023.

Menurut  Wahid, pernyataan Presiden Jokowi agar menggunakan SDM dalam negeri untuk mengelola kekayaan negara itu bukan hanya sekadar slogan. Tetapi hak tersebut adalah kenyataan.

"Saya rasa apa yang dicita-citakan Pak Jokowi bahwa migas harus dikuasai oleh dalam negeri itu ya itu bukan hanya sekadar slogan tetapi itu sebuah kenyataan,” ujar Wahid menambahkan.

Abdul Wahid mengatakan indikator pendukung SDM lokal bisa mengelola kekayaan Migas Indonesia adalah dengan adanya perguruan-perguruan tinggi yang konsen terhadap keilmuan tersebut. Termasuk, adanya program beasiswa dari pemerintah buat anak-anak muda potensial. 

Selain itu, mahasiswa yang diberikan beasiswa pada bidang tersebut harus diikat dengan MoU agar mereka komitmen untuk mengabdi kepada negara usai lulus dari universitas. Hal ini harus dilakukan agar SDM-SDM potensial milik bangsa tidak keluar mengabdi di negara lain. 

“Harus ada semacam MoU atau semacam komitmen atau seperti kontrak setelah biaya full, harus bekerja di dalam negeri kalau nggak nanti mereka setelah dikasih beasiswa tetapi kerjanya di luar karena lapangan pekerjaan dalam negeri nggak menyediakan,” kata Wahid menjelaskan.

Ia meyakini betul infrastruktur pendukung untuk memuluskan keinginan presiden ini bisa dilakukan dalam waktu cepat. Dengan catatan, jika SDM Indonesia sudah siap bekerja untuk mengelola kekayaan migas sendiri.

Keyakinan Presiden Jokowi soal kemampuan SDM lokal mengelola sendiri kekayaan migas ke depan selaras dengan program hilirisasi yang dilakukan saat ini. Program hilirisasi ini dilakukan karena presiden yakin betul Indonesia mampu mengelola kekayaan sendiri tanpa harus diekspor ke negara luar mengelolanya.

Jika modal belum kuat, kata Wahid, maka solusinya adalah menjalin kerja sama. Sehingga, tidak boleh seutuhnya dinikmati asing. Indonesia bahkan harus dipastikan terlibat dalam pengelolaan tersebut.

“Itu yang menjadi titik fokusnya. Artinya kalau kita pengen yang namanya alih teknologi, menurut saya diperkuat sumber daya manusia dan modal,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai atau Blok Rokan menjadi bukti bahwa SDM Indonesia mampu mengelola potensi migas dalam negeri.

Semenjak Jokowi menjabat, pemerintah sudah berhasil mengambil alih proyek-proyek tambang raksasa kembali ke pangkuan Indonesia, mulai dari Freeport hingga Blok Migas Rokan.

Pemerintah berhasil mengambil alih Blok Migas Rokan di 2021, di Riau yang disebut-sebut memiliki produksi migas terbesar di Indonesia. Blok tersebut sudah 97 tahun lebih menurut Jokowi dimiliki oleh perusahaan asal negeri paman Sam, Chevron. Kini blok tersebut 100 persen dimiliki dan dioperasikan Pertamina.sinpo

Komentar: