Penyuap Gubernur Papua Lukas Enembe Deperiksa KPK, Indentitasnya Belum Diungkap
SinPo.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tersangka penyuap Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua. Meski Lembaga antirasuah tak memerinci identitas tersangka tersebut.
"Benar hari ini, salah satu pihak yang ditetapkan tersangka dalam perkara suap dan gratifikasi di Provinsi Papua telah hadir di Gedung Merah Putih KPK," kata kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, Kamis 5 Januari 2023.
Ali belum mau memerinci terkait identitas tersangka tersebut. KPK bakal membeberkan informasi secara rinci dalam upaya penahanan beserta kontruksi perkaranya, melalui konferensi pers.
"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka," kata Ali menambahkan.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan saat ini masih memperhatikan kondisi Kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe, sedangkan yang berhak menentukan sehat atau tidak sehat seseorang adalah dokter.
"Tetapi saya pastikan bahwa ini akan kita selesaikan," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa 3 Januari 2023.
Firli mengakui dalam beberapa hari terakhir ada komunikasi pengacara dengan penyidik terkait permintaan yang bersangkutan untuk berobat ke luar negeri.
"Tentu ini kita juga pertimbangkan tetapi pasti adalah keinginan kita adalah satu penegakan hukum yang menjunjung tinggi hak asasi manusia karena sesungguhnya keselamatan jiwa manusia itu adalah hukum tertinggi," katanya.
Tercatat KPK telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka dalam perkara korupsi. Selain diduga menerima suap, Lukas Enembe juga diduga terima gratifikasi sebesar Rp1 miliar terkait proyek yang bersumber pada APBD Provinsi Papua.
Hingga kini, Gubernur Papua dua periode itu belum ditahan. KPK sejauh ini telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Lukas, baik sebagai saksi maupun tersangka. Namun, Lukas selalu mangkir dengan alasan kesehatan atau sakit.
KPK telah mengunjungi Lukas di kediamannya di Jayapura, Papua untuk memeriksa kondisi kesehatan dan melakukan penyidikan. KPK juga membawa serta tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).