WHO Sebut Data Covid-19 China Tidak Akurat

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 05 Januari 2023 | 11:09 WIB
Pasien Covid-19 di China/ Reuters
Pasien Covid-19 di China/ Reuters

SinPo.id - Seorang pejabat senior di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut data Covid-19 China tidak memberikan gambaran yang akurat tentang situasi di sana dan kurang mewakili jumlah rawat inap dan kematian akibat virus tersebut.

Menanggapi hal itu, PBB saat ini tengah bersiap bertemu dengan para ilmuwan China untuk memberikan pengarahan kepada negara-negara anggota tentang situasi Covid-19 secara global. Pasalnya ada kekhawatiran tentang penyebaran cepat virus di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sebelumnya, para ilmuwan top China juga telah mempresentasikan data kepada kelompok penasihat teknis WHO yang menunjukkan tidak ada varian virus corona baru yang ditemukan di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu.

Namun WHO mengkritik penanganan pandemi China baru-baru ini, dengan menggarisbawahi kekhawatiran tentang keakuratan dan ketersediaan data Beijing, yang menghambat perang melawan virus yang telah menewaskan lebih dari 6,7 juta orang secara global dan mengguncang ekonomi dunia.

"Kami percaya angka saat ini yang diterbitkan dari China kurang mewakili dampak sebenarnya dari penyakit ini dalam hal penerimaan rumah sakit, dalam hal penerimaan ICU, terutama dalam hal kematian," kata Direktur Kedaruratan WHO, Mike Ryan, dilansir dari ABC, Kamis 5 Januari 2023.

Bahkan pada akhir bulan lalu, China juga mempersempit definisinya untuk mengklasifikasikan kematian terkait Covid, dengan hanya menghitung kematian yang melibatkan pneumonia atau kegagalan pernapasan yang sebenarnya disebabkan Covid, hingga membuat para pakar kesehatan dunia heran.

"Padahal kematian harus dikaitkan dengan Covid-19 jika disebabkan oleh penyakit yang kompatibel secara klinis pada pasien dengan kemungkinan atau infeksi yang dikonfirmasi tidak memiliki penyebab lain," ungkap WHO.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI