Pengamat Nilai Wajar Publik Ingin Kebijakan Jokowi Dilanjutkan

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 24 Desember 2022 | 17:21 WIB
Presiden Joko Widodo (SinPo.id/Instagram)
Presiden Joko Widodo (SinPo.id/Instagram)

SinPo.id - Keinginan publik agar presiden berikutnya melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sangat wajar. Hal itu dianggap relate dengan tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja presiden.

“Bahwa kemudian sekarang terlihat publiknya lebih mencari figur yang melanjutkan kebijakan Pak Jokowi, sebetulnya itu relate dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja presiden karena umumnya kinerja Presiden itu diangka 70 persen kan,” kata pengamat politik Ray Rangkuti saat dihubungi, Sabtu, 24 Desember 2022.

Ini disampaikan Ray menanggapi hasil survei nasional Voxpol Center Research & Consulting teranyar yanh menunjukkan bahwa mayoritas publik menginginkan keberlanjutan program pemerintah saat ini oleh presiden baru pada Pemilu 2024. 

Menurut pendiri lembaga Lingkar Madani itu, saat ini hanya ada dua isu yang diinginkan publik kepada pengganti Jokowi nanti, yakni melanjutkan kerja Presiden Jokowi atau tidak melanjutkan. Namun, publik lebih banyak menginginkan presiden terpilih di Pilpres 2024 melanjutkan kerja-kerja Jokowi.

“Secara umum Pemilu 2024 hanya terbagi kepada dua isu, pertama isu melanjutkan kebijakan Pak Jokowi dan yang kedua sebaliknya mengkoreksi kebijakan Pak Jokowi. Oleh karena itu sangat mudah dibayangkan kalau kemudian banyak dipilih figur yang melanjutkan apa-apa yang sudah dicapai oleh Pak Jokowi,” ucapnya.

Lewat keinginan ini, beberapa nama yang sempat diendorse oleh Jokowi akan mendapat keuntungan politik, karena mereka berkesempatan besar melanjutkan kerja-kerja Presiden Jokowi ke depan nanti.

"Nah tentu saja ini akan berimplikasi terhadap tokoh siapa kira-kira yang akan di endorse oleh pak Jokowi. Kalau dengan sendirinya sedikit banyak itu akan menanggung keuntungan politik lah dari endorse itu, karena itu tadi melanjutkan pembangunan yang dirasakan di eranya Pak Jokowi,” kata dia.

Ray pun tak membantah bahwa Presiden berhasil melakukan pembangunan di seluruh Indonesia secara merata dan mampu menjaga kekuatan ekonomi Indonesia agar tetap menguat. 

“Kalau itu sih saya kira kita sudah setuju lah ya dengan cara perkembangan, cara pengelolaan ekonomi dan sebagainya. Kalau perseginya ekonomi ya saya tidak menguasai itu juga. Tapi secara kasat mata terjadi pembangunan di sana-sini ya, itu tidak bisa dinafikan, tidak bisa diabaikan,” jelasnya. 

Meski begitu, Ray sedikit memberikan catatan khusus kepada Jokowi. Yakni cara mengelola demokrasi yang selalu mendapat kritik tajam dari berbagai pihak. 

“Jadi kalau soal pembangunannya is oke mungkin banyak orang yang akan memilih figur yang sesuai dengan Pak Jokowi itu tetapi kalau dari aspek menghormati demokrasi mengelola demokrasi orang mungkin akan mencari figur yang lain juga,” kata dia. 

“Jadi intinya siapa pun nanti orang yang akan ditunjuk oleh Pak Jokowi itu, misalnya diendorse oleh Pak Jokowi sebagai calon presiden beliau, itu juga harus memperlihatkan sisi demokrasinya dia, karena itu yang menurut saya agak longgar dari Pak Jokowi,” kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI