Panglima Ingatkan TNI Harus Miliki Kesiapan dan Kesigapan Tinggi

Laporan: Sinpo
Kamis, 22 Desember 2022 | 20:05 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di acara 'Entry Briefing Panglima TNI' di Mabes TNI, Cilangkap/ Puspen TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di acara 'Entry Briefing Panglima TNI' di Mabes TNI, Cilangkap/ Puspen TNI

SinPo.id - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, satuan-satuan TNI harus dapat menjamin kedaulatan negara dan keutuhan negara. Kata dia, TNI harus memiliki kesigapan dan kesiapan yang tinggi untuk digerakkan ke seluruh wilayah Indonesia.

"Kalau semula masih membutuhkan hitungan hari, saat ini kekuatan gelar TNI harus mampu dalam hitungan jam. Artinya kesiapan prajurit dan alutsistanya untuk membantu dalam melaksanakan operasional dan membantu masyarakat maupun dalam menegakkan kedaulatan TNI harus bisa cepat digerakkan," ujar Yudo di acara 'Entry Briefing Panglima TNI' di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 21 Desember 2022.

Menurut Yudo, kunci utama mencapai kesigapan dan kesiapan secara cepat, yakni pembinaan atau pemeliharaan alutsista, sehingga mudah dapat digerakkan.  Selain itu, Prajurit TNI di manapun harus selalu hadir untuk membantu kesulitan rakyat, terutama saat terjadi bencana alam.

“Terima kasih kepada para Komandan Satuan di daerah, para Pangdam, Danrem, Danlantamal, Danlanud yang sudah sigap dan cepat dalam menanggapi tanggap darurat, seperti kemarin yang terjadi di Cianjur. Terima kasih Pangdam Jawa Barat yang telah dengan cepat bergerak,” ucapnya.

Disampaikan Yudo, para Pangkotama, Komandan Satuan tidak perlu harus menunggu perintah Panglima TNI apabila di daerahnya terjadi bencana. Para anggota harus gerak cepat membantu masyarakat yang menjadi korban bencana.

“Saya kira nanti kita rubah tidak perlu harus menunggu perintah dari Panglima TNI untuk tanggap darurat. Siapa yang cepat melihat harus gerak dulu, nanti baru ditindaklanjuti dengan telegram atau perintah dari Panglima TNI,” katanya.

Di lain sisi Yudo juga menegaskan, perlu peningkatan kesiapan operasional di dalam pelaksanaan penegakan kedaulatan. Untuk itu, penguatan konsep operasi gabungan dalam setiap tugas-tugas TNI sebagai komponen utama pertahanan negara harus terus ditingkatkan.

“Hal ini saya harapkan bukan hanya sekedar menjadi slogan semata atau pun sekedar bergabung, namun harus tergabung secara utuhnya sesuai tugas pokok TNI sebagaimana tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Untuk itu, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan harus lebih berperan dalam melaksanakan tugas-tugas TNI baik OMP maupun OMSP dimasa mendatang. Selaras tersebut, kesiapan kesigapan operasional TNI yang tinggi harus didukung dengan kesiapan Alutsista yang siap tempur,” paparnya..

Lebih jauh Yudo menuturkan, konsep operasi gabungan, termasuk operasi gabungan terpadu ini selalu menjunjung tinggi sinergitas dengan Polri, komponen pemerintah setempat, kementerian, lembaga, dan Pemda. Oleh karenanya, Kogabwilhan I, II III akan diberdayakan dengan lebih optimal lagi.

"Untuk operasi-operasi yang sifatnya gabungan TNI AD, AL, AU silakan dikendalikan oleh Kogabwilhan. Nantinya kita coba di dalam Latihan Gabungan TNI 2023, nanti akan kita rencanakan untuk Latihan Gabungan TNI di tiga spot dengan Kogabwilhan I, II dan III,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI