Mantan Menlu AS Minta Ukraina dan Rusia Negosiasi Perdamaian

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 19 Desember 2022 | 09:15 WIB
Mantan Menlu AS Henry Kissinger/ Getty Images
Mantan Menlu AS Henry Kissinger/ Getty Images

SinPo.id - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger, mengatakan negosiasi perdamaian antara Ukraina dan Rusia harus segera dilakukan. Hal ini demi mengurangi risiko perang dunia yang dapat menghancurkan negara lainnya.

Namun, pemerintah Ukraina menolak permintaan itu karena bagi Kyiv tidak mungkin ada kesepakatan yang melibatkan penyerahan wilayah kepada Rusia.

"Waktunya semakin dekat untuk membangun perubahan strategis yang telah dicapai dan mengintegrasikannya ke dalam struktur baru untuk mencapai perdamaian melalui negosiasi," tulis Kissinger di majalah The Spectator, dikutip Senin 19 Desember 2022.

"Proses perdamaian harus menghubungkan Ukraina dengan NATO, bagaimanapun diungkapkan. Alternatif netralitas tidak lagi berarti," tulisnya.

Menanggapi permintaan tersebut, penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan Kissinger masih belum mengerti apa pun mengenai perang tersebut dan dampaknya terhadap tatanan dunia .

Pasalnya, Konflik di timur Ukraina dimulai pada tahun 2014 setelah seorang presiden pro-Rusia digulingkan di Ukraina dan setelah Rusia mencaplok Krimea.

"Resep yang diminta oleh mantan menteri luar negeri, tetapi takut untuk mengatakannya dengan lantang, sederhana: menenangkan agresor dengan mengorbankan bagian-bagian Ukraina dengan jaminan non-agresi terhadap negara-negara lain di Eropa Timur," kata Podolyak, seperti dilansir dari VoA.

"Semua pendukung solusi sederhana harus mengingat hal yang sudah jelas: kesepakatan apa pun dengan iblis, perdamaian yang buruk dengan mengorbankan wilayah Ukraina, akan menjadi kemenangan bagi Putin dan resep kesuksesan bagi para otokrat di seluruh dunia," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur CIA William Burns mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa sebagian besar konflik memang berakhir dengan negosiasi, tetapi CIA menilai Rusia belum serius tentang negosiasi nyata untuk mengakhiri perang.sinpo

Komentar: