Tol Becakayu Diharap Dapat Kurangi Macet di Jabodetabek
SinPo.id - Komisi VI DPR RI meminta PT. Waskita Karya (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, untuk segera menyelesaikan proyek Jalan Tol Becakayu (Bekasi - Cawang - Kp. Melayu). Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima, dimana ia menyampaikan bahwa percepatan pembangunan Tol Becakayu ini dibutuhkan agar bisa menjadi solusi dalam menangani kemacetan di daerah.
“Berdasarkan hasil kunjungan spesifik ini, bahwa untuk jalan Tol Becakayu ini diharapkan akan mampu menyambung rencana akses jalan yang bisa menambah volume traffic yang hampir 2x lipat. Kita harapkan di bulan Desember ini selesai," ungkap Aria Bima usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Bekasi, Jawa Barat, Jumat 9 Desember 2022
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut kembali menjelaskan bahwa Jalan Tol Becakayu yang dibangun ini secara langsung dapat mengurai kemacetan di Kalimalang dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Selain itu, manfaat lain yang didapatkan adalah dapat menjadi alternatif pengguna jalan tol, khususnya dari Bekasi menuju Tanjung Priok dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat.
Selain manfaat di bidang transportasi, Aria Bima juga melihat potensi keuntungan yang didapatkan dari pemasukan Tol Becakayu ini bisa menggantikan kerugian pemasukan jalur traffic lain. “Ya, saya yakin jalan Tol Becakayu Seksi 2B MargaJaya-Tambun ini dapat memperkuat traffic dan kita harapkan akan mengurangi beberapa hal yang terkait kerugian. Sehingga nantinya Waskita Karya dapat membangun jalan tol lainnya, yang memang proyek strategis pemerintah," jelas Aria Bima.
Selaras dengan yang disampaikan Komisi VI DPR RI, Presiden Direktur PT. Waskita Karya, Destiawan Soewardjono juga menambahkan bahwa berdasarkan riset yang diambil, Tol Becakayu ini berkontribusi cukup besar. "Dari yang kami pelajari, Tol Becakayu ini bisa dilewati sekitar 27.000 - 30.000 kendaraan tiap harinya," tambah Destiawan.
Sebagaimana diketahui PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengambil alih pembangunan tol tersebut pada 2015 dan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) sehingga pembangunan dapat terus berjalan. “Terkait hal ini, Komisi VI DPR RI mendorong PT Waskita Karya (Persero) segera menyelesaikan kondisi Neraca Keuangannya supaya cepat selesai sehingga kedepan bisa melaksanakan tugas-tugas atau program strategis Pemerintah terutama hal yang menyangkut jalan Trans dan jalan Tol,” pungkas Aria Bima