Ini Saran Pakar Agar Inflasi di Jakarta Tak Meningkat

Laporan: Zikri Maulana
Kamis, 08 Desember 2022 | 12:13 WIB
Ilustrasi inflasi (SinPo.id/pixabay.com)
Ilustrasi inflasi (SinPo.id/pixabay.com)

SinPo.id -  Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti merekomendasikan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan ketersediaan persediaan kebutuhan pangan dan menjaga stabilitas harga. Saran itu guna mencegah inflasi yang terlalu tinggi di ibu kota.

"Biasanya upaya yang dilakukan pemerintah harusnya menjaga stabilitas harga jangan sampe inflasi terlalu tinggi," kata Esther kepada wartawan di Jakarta, dikutip Kamis 8 Desember 2022. 

Menurut Esther, untuk menjaga stabilitas harga bisa dilakukan dengan menjaga ketersediaan stok pangan, energi, serta barang-barang lainnya yang memang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. 

Selain menjaga stok pangan, kata Esther, distribusi barang pangan juga menjadi penting. Menurut dia, ketika persediaan pangan terjaga namun distribusinya terhambat maka akan tetap menyebabkan kenaikan harga. 

"Distribusi barang pangan harus lancar. Kalau stok barang ada tapi distribusi barang tidak lancar ya percuma akan terganggu juga, harga akan tetap naik," kata Esther menjelaskan. 

Bank Indonesia (BI) juga perlu meningkatkan suku bunga untuk menurunkan angka inflasi. Ia beralasan jika terjadi inflasi yang cukup tinggi, jumlah uang yang beredar di pasar artinya lebih banyak. 

"Untuk menyerap jumlah uang yang dipasar itu biasanya BI meningkatkan suku bunga. Sehingga orang berbondong-bondong untuk lebih prepared untuk nabung daripada untuk belanja," katanya. 

Selain itu juga perlu pengawasan dari hulu sampai hilir juga oleh Pemprov DKI terhadap distributor-distributor besar untuk menjaga pendistribusian stok bahan pangan lancar. 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI