Pemprov DKI Jakarta Cek Persediaan Pangan Jelang Nataru

Laporan: Zikri Maulana
Selasa, 06 Desember 2022 | 11:17 WIB
Tinjauan Pasar Pmeprov DKI Jakarta jelang Natal tahun baru (Sinpo.id/Dok Pemprov DKI)
Tinjauan Pasar Pmeprov DKI Jakarta jelang Natal tahun baru (Sinpo.id/Dok Pemprov DKI)

SinPo.id -  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengecek persediaan pangan menjelang Natal dan tahun baru. Hal itu dilakukan dengan tinjauan Pasar Induk Kramat Jati, di Jakarta Timur, oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajarannya.

"Pagi ini kami pantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia bagi warga Jakarta," kata Heru di Pasar Kramat Jati, Selasa 6 Desember 2022. 

Heru mengatakan sejumlah upaya sedang dalam upaya pengendalian inflasi tersebut seperti pencanagan Gerakan Menanam demi ketahanan pangan, melaksanakan Operasi Pasar Murah bersama Perangkat Daerah terkait. 

Kemudian melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, membangun komunikasi efektif dan memperluas cakupan kerja sama antar daerah. 

"Serta merealisasikan BTT (Bantuan Tak Terduga) untuk dukungan pengendalian inflasi," kata Heru menambahkan. 

Berdasarkan siaran Pers PPID DKI Jakarta, kebutuhan pangan di Jakarta meningkat sekitar 1-12 persen pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022. Peningkatan kebutuhan tertinggi pada komoditas telur ayam sebesar 12,72 persen, sementara peningkatan kebutuhan terendah pada bawang putih sebesar 0,76 persen . 

Prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis bulan Desember 2022 – Januari 2023 berada pada level cukup aman.

Sedangkan perkembangan inflasi Jakarta mengalami inflasi ringan sejak November 2022 sebesar 0,05 persen secara bulanan (mtm). Inflasi bulanan Jakarta yang sebesar 0,05 persen tersebut dipicu tingginya andil komoditas emas perhiasan 0,014 persen sewa rumah 0,013 persen dan tomat 0,012 persen. Sedangkan, sejak Januari hingga November 2022, laju inflasi tahun kalender sebesar 3,64 persen dalam hitungan year to year.

 sinpo

Komentar: