Kenang Sang Ayah, Cak Imin: Beliau Mengajari untuk Peduli Sesama

Laporan: Sinpo
Senin, 05 Desember 2022 | 09:52 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar/ SinPo.id/ Sigit Nuryadin
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar/ SinPo.id/ Sigit Nuryadin

SinPo.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengenang sosok ayahanda KH. Muhammad Iskandar sebagai orang tua yang telah mendidiknya untuk peduli kepada sesama. Hal yang selalu diingat Cak Imin dari sosok sang ayah yaitu berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Hal itu disampaikan Cak Imin dalam haul KH. Muhammad Iskandar ke-31 yang digelar di Denanyar, Jombang.

"Saya diajari betul untuk bisa memperhatikan orang lain. Saya mendapat ilmu dasar dari ayahanda saya adalah, saya punya kepedulian kepada orang lain," kata Cak Imin.

Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan, Kiai Iskandar memintanya untuk tidak sedikitpun menampakkan kelebihan dan kesombongan kepada siapapun. Sebaliknya kesederhanaan hidup merupakan kunci kesuksesan.

"Karena doktrin yang sangat sederhana, yang sangat sopan, yang sangat tawadhu, yang sangat menghormati orang lain hampir-hampir membawa ke rasa tidak percaya diri. Tapi saya sadar doktrin itu harus diwujudkan dalam bentuk kepedulian saya kepada orang lain, itu modal dan prinsip hidup," paparnya.

Cak Imin juga merasa bersyukur hingga hari ini ia mampu dan terus berusaha mempertahankan warisan doktrin sang ayah. Menurutnya kesederhanaan, kepedulian kepada sesama dan komitmen kuat untuk berbagi akan membawa keberkahan bukan saja untuk dirinya, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat.

"Alhamdulillah, dari ajaran itu sampai hari ini saya termasuk orang yang beruntung punya ideologi dan cita-cita mengabdi dan penuh perhatian kepada orang lain," tuturnya.

Cak Imin menambahkan, karir yang ia rintis mulai dari menjadi aktivis, jurnalis, penulis buku, anggota DPR RI, pimpinan DPR dan MPR RI, hingga menjadi menteri seluruhnya bermodal dari satu prinsip, yaitu prinsip yang diwariskan sang ayah.

"Semua itu modalnya cuma satu, doktrin dari eyang putri (Nyai Muhassonah) dan eyang Muhammad Iskandar (bahwa) saya harus peduli pada orang lain, saya harus membela orang lain, saya sangat tidak rela pemerintah zalim kepada rakyat," tukasnya.sinpo

Komentar: