Dianggap Tak Etis, Jokowi Diminta Berhenti Mengendorse Capres
SinPo.id - Partai Demokrat meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhenti mengendorse calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024. Kepala Negara dianggap tak etis mempromosikan salah satu kontestan pesta politik lima tahunan tersebut.
"Demokrat juga meminta Presiden Jokowi berhenti mengendorse capres dan cawapres, selain tidak etis, itu juga berpotensi besar mencederai demokrasi," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani melalui keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu, 3 Desember 2022.
Menurut Kamhar, Presiden seharusnya membiarkan proses demokrasi berjalan alamiah. Dia mendesak Jokowi menjaga legacy demokrasi yang selama ini berjalan tidak baik.
"Biarkan proses politik berjalan secara alamiah agar Pak Jokowi memiliki legacy demokrasi yang baik yang selama ini tercatat mengalami kemunduran," kata Kamhar menambahkan.
Jokowi sebaiknya belajar dari Presiden sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dia klaim di penghujung masa jabatannya tetap memastikan demokrasi terjaga dan Pemilu berlangsung demokratis.
"Tak ada pengkondisian pembentukan koalisi, pasangan capres dan cawapres maupun hasil pemilu agar Pak Jokowi bisa husnul khotimah dan tak mengidap post power sindrom setelah tak lagi berkuasa nanti," kata Kamhar menegaskan.
Tercatat Presiden Jokowi beberapa kali memberi kode dukungan terhadap sosok yang digadang-gadang maju sebagai capres. Namun, Jokowi tak menyebut secara langsung sosok yang benar-benar diinginkan melanjutkan tongkat kepemimpinannya.