Pospenas Expo 2022, Pesantren Didorong untuk Mandiri Secara Ekonomi
SinPo.id - Kementerian Agama menggelar Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren (Pospenas) Expo 2022. Even ini menjadi rangkaian kemeriahan Pospenas 2022 yang berlangsung di Surakarta. Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut mengatakan Pospenas Expo menjadi bagian dari langkah strategis meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
"Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas Bapak Yaqut Cholil Qoumas sejak diberi amanah Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama. Jelas ini program strategis dan juga realistis," ujar Eny Retno saat membuka Pospenas Expo 2022 di pelataran GOR Stadion Sriwedari. Kota Surakarta, seperti dilansir laman kemenag pada Rabu 23 November 2022.
"Ada sejumlah alasan yang bisa diajukan. Pertama, pesantren memiliki SDM yang melimpah. Jumlah santri tercatat mencapai 4,4 juta yang tersebar di 37.626 pesantren di seluruh Indonesia. Ini adalah pasar besar bagi penguatan ekonomi pesantren," sambung Eny Retno.
Pembukaan Pospenas Expo 2022 ditandai dengan penguntingan pita oleh Penasihat DWP Kemenag RI Eny Retno Yaqut didampingi Ketua Dekranasda Pemprov Jateng Atikoh Ganjar Pranowo dan Ketua Dekranasda Pemkot Surakarta Selvi Ananda. Ikut juga jajaran pengurus DWP Kemenag serta perwakilan pondok pesantren.
Alasan kedua, lanjut Eny, dukungan dunia usaha. Seiring penguatan SDM pesantren, kepercayaan dunia usaha juga makin terbuka. Beragam sinergi telah diinisiasi.
Menurut Eny, keterlibatan dunia usaha antara lain diwujudkan dengan menjadi bapak asuh bagi unit usaha di Pesantren, peningkatan kapasitas manajemen dan sumber daya manusia, serta kerja sama bisnis yang saling menguntungkan. Keterlibatan lainnya adalah membantu percepatan pengembangan ekosistem bisnis berbasis digital di pesantren, serta menjalin kolaborasi pesantren dan dunia usaha dalam pengembangan bisnis dan produk halal di Indonesia.
"Ini juga yang terus dikembangkan Kemenag melalui program prioritas Kemandirian Pesantren," tandas Eny Retno.
Alasan ketiga, kata Eny Retno adalah komitmen pemerintah untuk membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes). "Tahun 2024, diharapkan terbentuk setidaknya 3.500 BUMPes. Langkah ke sana terus dilakukan. Tahun ini, kurang lebih ada 500 pesantren yang kami berikan Bantuan Inkubasi Bisnis dan program ini akan terus dikembangkan di tahun mendatang. Beberapa BUMPes bahkan ikut pada pameran hari ini," tuturnya.
Ia menambahkan ajang Pospenas ini diharapkan menjadi wadah yang mempertemukan pelanggan dengan produk-produk yang telah dihasilkan oleh pesantren maupun dekranasda. "Forum ini juga bisa menjadi sarana dunia usaha untuk lebih mengenal Pesantren. Sinergi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menjadi penguat usaha-usaha pesantren untuk lebih dalam mengembangkan usaha di daerah," ucap Eny.
Penasihat DWP Kemenag RI juga meninjau puluhan stand expo yang berasal dari sejumlah DWP Kemenag se Indonesia, UMKM Jawa Tengah dan provinsi lainnya.
Ketua Pembina Dharma Wanita Provinsi Jawa Tengah sekaligus Ketua Dekranasda Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo menyampaikan terima kasih kepada Kemenag yang menggelar helat expo dan Pospenas di Kota Surakarta.
"Terima kasih Kemenag yang telah menetapkan Surakarta sebagai tuan rumah Pospenas 2022. Semoga agenda nasional ini dapat menjadi daya ungkit bagi perekonomian daerah khususnya pasca pandemi Covid-19," harap Atikoh.