Madrasah Robotics Competition 2022, Bukti Madrasah Jadi Tempat Pendidikan Favorit

Laporan: Sinpo
Kamis, 24 November 2022 | 03:41 WIB
Sekjen Kemenag RI Nizar menutup MRC 2022 (Kementerian Agama)
Sekjen Kemenag RI Nizar menutup MRC 2022 (Kementerian Agama)

SinPo.id -  Madrasah Robotics Competition (MRC) 2022 digelar di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Daerah Istimewa Yogyakarta.  MRC ini adalah kegiatan tahun ke delapan dan mengambil tema “The Next Generation of Robots, Making Better Life.”  

Pada tahun ini, ada beberapa subtema yang dikompetisikan. Pertama, robot for school. Yaitu robot yang bisa membantu siswa dalam memecahkan persoalan di sekolah. Kedua, robot for house. Yaitu robot yang bisa memudahkan pekerjaan rumah. Ketiga, robot for environment. Yaitu robot yang ditopang teknologi yang bisa menyelesaikan lingkungan. Ia juga menjelaskan MRC 2022 ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: innovation robot, mobile robot, battle robot.

Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nizar secara resmi menutup kegiatan Kompetisi Robotik Madrasah atau Madrasah Robotics Competition (MRC) 2022 di Yogyakarta pada, Rabu 23 November 2022.  Nizar mengungkapkan bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selalu bangga terhadap madrasah. "Menag Yaqut selalu menyanjung prestasi para siswa siswi madrasah," ungkapnya.

Hal tersebut, lanjut Nizar bukan hanya omong kosong, tapi fakta dan realitas. Madrasah membanggakan dan terus mengukir prestasi, mulai dari kompetisi sains dan karya ilmiah, hingga robotik. Dikatakan Nizar, salah satu program prioritas Kemenag adalah transformasi digital. Robotika menjadi bagian penting dalam mewujudkan transformasi digital.

"Kompetisi seperti MRC ini akan menjadi stimulus siswa madrasah yang memiliki bakat di bidang robotika untuk terus mengembangkan transformasi digital," jelasnya. 

Nizar mengucapkan selamat kepada para pemenang. Dia berpesan agar  para pemenang tidak jumawa. Mereka yang kalah juga tidak larut dalam kekecewaan, namun terus berkreasi dan berinovasi. 

"Tujuan utama dari kegiatan ini tentu tidak fokus pada menang kalah, namun agar bisa mengukur sejauh mana siswa ini memiliki kompetensi di bidang robotika, agar bisa terus berkreasi, berinovasi di bidang robotik," ungkapnya. 

Menurutnya, teknologi sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Mengembangkan skill di bidang teknolpgi tentu akan membuka masa depan para siswa madrasah. 

"Jangan berhenti di sini. Namun kembangkan. Karena kita kenal istilah DIY (Do it your self). Terus kembangkan kemampuan yang sudah ada ini. Mungkin saat ini masih belia namun di masa depan kalianlah pemimpin dunia. Sekali lagi Kemenag mendukung kegiatan pengembangan seperti ini. Saya harap kegiatan ini bisa dikenang oleh siswa yang pada masa depan mereka bisa jadi apa saja. Selamat kepada yang memang, yang kalah terus berkreasi berinovasi," tutupnya.  

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama Nuruzzaman mengaku bangga dan takjub melihat perkembangan madrasah karena madrasah sudah sangat berubah bahkan di beberapa daerah, sudah tidak lagi menjadi sekolah alternatif tetapi sekolah favorit.  

“Yang saya tahu bahwa, madrasah hari ini, itu sudah berubah sangat luar biasa. Ada beberapa Madrasah Aliyah di sejumlah daerah yang menjadi sekolah favorit, beberapa anak pejabat menyekolahkan anaknya di madrasah dan mengalahkan sekolah umum. Itu menunjukman madrasah bukan lagi naik kelas, tapi sudah mempunyai tempat sendiri di masyarakat. Sudah bukan lagi alternatif tapi sudah menjadi rujukan utama masyarakat. Ini yang membuat saya bangga,” kata dia, seperti dilansir laman Kemenag.

Ia juga menilai betapa luar biasanya madrasah saat ini yang bahkan bisa berkompetisi tentang robot, bahkan menciptakan kompetisi robotik tingkat nasional. “Ini di luar nalar saya, karena saya lulusan madrasah bahkan sampai kuliah mengenyam Pendidikan tinggi keislaman, dan tidak pernah diajari soal robot,” jelasnya.  

Saat ini, lanjutnya, sudah banyak siswa madrasah yang mendapat prestasi di kompetisi robotic. Hal inilah yang menurutnya, membuat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bangga terhadap madrasah.  

“Karena inilah, beliau (Menteri Agama) sangat serius dalam urusan madrasah. Bahkan beliau menyatakan bahwa madrasah ini menjadi seharusnya bukan hanya perhatian Kemenag, namun Kemendikbud dan Pemda,” terangnya.  

Sekali lagi dirinya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Ditjen Pendidikan Islam, khususnya Direktoran KSKK, yang telah menciptakan program-program unggulan untuk meningkatkan prestasi dari madrasah.  

“Selamat berkompetisi. Semoga ini kompetisi yang melahirkan prestasi bagi madrasah kita semua,” harapnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI