Ridwan Kamil Minta Jangan Sampai Ada Korban Gempa Terlantar

Laporan: Zikri Maulana
Selasa, 22 November 2022 | 09:18 WIB
Ridwan Kamil saat memberi keterangan resmi di Pendopo Kabupaten Cianjur/Humas Pemprov Jabar
Ridwan Kamil saat memberi keterangan resmi di Pendopo Kabupaten Cianjur/Humas Pemprov Jabar

SinPo.id -  Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan korban gempa bumi tektonik yang melanda Kabupaten Cianjur pada Senin 21 November 2022 kemarin, jangan sampai ada warga yang terlantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit. 

"Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, dikutip Selasa 22 November 2022. 

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa rumah sakit yang ada di wilayah Jabar, jika keterbatasan rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah korban luka terlalu banyak. 

"Saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani," katanya. 

Selain itu, kata Emil, untuk mengantisipasi keterbatasan tersebut, rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur. 

"Kita sangat prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak sedang mengikuti kegiatan di madrasah," ucap Emil. 

Lebih lanjut, Kang Emil mengatakan, tercatat 13.784 pengungsi yang tersebar di 14 titik pengungsian. Rumah penduduk yang rusak skala 60 - 100 persen sebanyak 2.345 unit rumah, serta tiga ruas jalan terisolir dengan lima unit mobil yang terperangkap. 

"Kejadian sekitar pukul 13.20 WIB ini dari keterangan warga, gempa berlangsung tidak lama hanya 30 detikan. Kekuatan Magnitudo 5,6, skala sedang, tapi daya rusaknya luar biasa. Tercatat 2.345 unit rumah rusak (berat)," ujar Kang Emil. 

Selain itu, mayoritas listrik di Cianjur juga padam, dari tiga gardu induk baru 20 persen yang bisa hidup lagi. Pihak PLN sudah menyampaikan akan bekerja keras maksimal dalam tiga hari seluruh wilayah terdampak kembali menyala. 

Infrastruktur air juga terkendala karena pipa-pipa PDAM banyak tergeser jauh, sehingga dalam seminggu ke depan akses air bersih menjadi terbatas. 

"Kita siapkan solusinya, tangki-tangki air di berbagai titik diperbantukan yang berasal dari sumber air di Sukabumi, juga Bandung," katanya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI