Korban Meninggal Gempa Magnitude 5.6 Kabupaten Cianjur mencapai 17 Jiwa

Laporan: Sinpo
Senin, 21 November 2022 | 16:46 WIB
Bangunan roboh akibat gempa di Kabupaten  Cianjur (SinPo.id/BNPB)
Bangunan roboh akibat gempa di Kabupaten Cianjur (SinPo.id/BNPB)

SinPo.id -  Korban jiwa meninggal akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, bertambah hingga 17 orang. Selain korban jiwa gempa juga menyebabkan kerusakan infrastruktur di beberapa daerah terdampak.

“BNPB terus mendata jumlah korban, korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur  17 orang meninggal dunia dan 19 orang warga alami luka-luka cukup berat,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto, Senin 21 November 2022 petang tadi.

Menurut Suharyanto, BNPB terus berupaya penanganan bencana gempa bumi di Cianjur dengan menempatkan satu unit helikopter untuk mempermudah penanganan darurat bencana. “Termasuk evakusi dan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi terisolir," ujar Suharyanto menambahkan.

Berdasarkan pendataan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, dampak yang diakibatkan gempa tersebut juga merusak 343 unit rumah dengan kondisi rusak berat, satu unit pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur alami rusak sedang.

Selain itu empat unit gedung pemerintah, tiga unit fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko dan satu unit cafe juga alami kerusakan, serta ada jalanan yang terputus.

Suharyanto mengatakan segera menuju ke lokasi terdampak untuk melakukan upaya percepatan penanganan gempa.

“Besok pagi saya akan ke lokasi, untuk melaksanakan pendampingan terhadap langkah-langkah penanganan gempa di Cianjur, selain itu untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak” katanya.

Ia mengingatkan tidak ada yang dapat memprediksi kapan terjadinya bencana, sehingga terpenting bagaimana respon yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat terjadinya bencana.

“Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, solidaritas dan sungguh-sungguh agar penanganan sebaik-baiknya,” kata Suharyanto menegaskan.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI