Kemenkes: Tak Ada Penambahan Kasus Gagal Ginjal Akut Dalam Dua Minggu Terakhir

Laporan: Khaerul Anam
Rabu, 16 November 2022 | 16:00 WIB
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril/ Tangkapan layar
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril/ Tangkapan layar

SinPo.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut belum ada penambahan maupun korban baru terkait kasus gagal ginjal akut pada anak. Dalam dua minggu terakhir  jumlah kasus masih berada di angka 324.

"Bahwa sejak tanggal 2 November 2022 sampai sekarang jadi dalam dua minggu terakhir ini terjadi penurunan kasus artinya kasusnya tidak bertambah ya jadi tidak ada pertambahan kasus," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam Konpers secara virtual dikutip, Rabu, 16 November 2022.

Syahril menyebut, Kemenkes juga mencatat sebanyak 14 pasien hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit. Untuk angka kesembuhan sebanyak 111, sedangkan kasus meninggal tercatat ada 199.

"Tanggal 15 November kasusnya 324, 14 dirawat kemudian 199 meninggal, sembuh 111," ujarnya.

Menurutnya, kasus gagal ginjal tidak mengalami penambahan sejak Kemenkes memakai obat Fomepizole. Melandainya kasus gagal ginjal pada anak ini tercatat sejak tanggal 2 November 2022.

"Tanggal 25 (Oktober 2022) kita nyatakan Fomepizole sebagai obat penawar atau antidotum, sejak tanggal 2 November (2022)  kita lihat menurun sehingga sampai saat ini yang dirawat tinggal 14 orang," ucapnya.

Syahril menjelaskan, saat ini 14 anak pasien gagal ginjal akut itu mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kendati kondisi 14 orang anak tersebut cukup berat, tapi masih bisa terselamatkan. Dia berharap proses penyembuhan bisa berjalan dengan baik.

"Mudah mudahan 14 orang ini setelah mendapatkan antidotum dapat terselamatkan, walaupun memang sebagai informasi bahwa 14 orang ini dalam stadium ketiga atau yang memang berat," tandasnya.

Sebelumnya, Kemenkes menyatakan ada sebanyak 325 kasus gagal ginjal akut di seluruh Indonesia per-Selasa, 1 November 2022. Kemenkes menyebut ada konsentrasi di provinsi tertentu seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Kasus gagal ginjal akut paling tinggi berada di provinsi DKI Jakarta. Adapun dari 325 kasus yang melanda anak usia 0-5 tahun ini, 178 anak meninggal dunia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan obat Fomepizole disebut efektif menurunkan angka kasus gagal ginjal akut pada anak. “Sejak Fomepizole kita coba tangga 18 Oktober, jumlah kematian menurun drastis. Jumlah kasus baru maupun kematian menurun. Ini terjadi setelah kita melarang penyebaran obat cair dan ditemukannya Fomepizole,” ucapnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI