Keberhasilan Presidensi G20, Pengamat: Spirit Bung Karno Dalam Diri Jokowi

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 15 November 2022 | 16:05 WIB
Presiden Joko Widodo/ BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo/ BPMI Setpres

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali. Meski dalam situasi global yang sulit, Jokowi tetap mendorong agar forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (UE) itu menghasilkan langkah konkret dalam upaya pemulihan dunia.

Pengamat dari Universitas Udayana (Unud) I Dewa Gede Palguna menyebut Presidensi G20 Indonesia pada tahun ini memberikan dampak yang besar. Tidak hanya bagi perekonomian tetapi juga berhasil meningkatkan posisi tawar Indonesia di forum global.

Menurut dia, kepemimpinan Jokowi dalam forum G20 tidak sekadar mempertemukan para pemimpin dunia, melainkan harus memberikan dampak peran strategis sehingga dihormati dan disegani oleh dunia.

"Saya melihat dari Presiden Jokowi tidak ada rasa minder, dia tenang saja. Ada semacam spirit Bung Karno dalam diri Jokowi. Saya ini Presiden dari negara besar loh. Dia tidak merunduk-runduk di hadapan negara besar, yang selama ini disebut negara super power,” ujar Dewa Palguna dalam keterangannya, Selasa, 15 November 2022.

Menurut dia, ketegasan Jokowi dibutuhkan dalam memimpin Presidensi G20. Forum ini bahkan menjadi kesempatan Jokowi untuk menunjukkan kalau dirinya mampu memimpin dalam situasi yang sulit.

"Tetapi sangat penting karena bagaimanapun kemudian akan terlihat kepemimpinan Presiden Jokowi di G20, apakah akan teruji. Karena ini adalah dunia multipolar, atau kepemimpinan yang sulit, tetapi inilah kesempatan untuk membuktikan bahwa Presiden Jokowi bisa memimpin dalam situasi yang sulit," kata dia.

Dewa Palguna mengatakan dalam konteks hubungan internasional yang kaitannya dengan hukum internasional, di tengah sejumlah negara yang bertikai, Jokowi mampu mempertemukan dan mendorong perdamaian maka Indonesia akan sangat terhormat dan dibutuhkan banyak negara sebagai pengayom atau juru damai.

“Andai kata berhasil dilakukan dengan baik oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi, akan memposisikan dalam hubungan internasional dalam posisi sangat terhormat. Bayangkan dalam keadaan negara yang saling bermusuhan seperti saat ini, masih mampu menyelenggarakan kegiatan, apalagi nanti ini berlangsung lancar dan aman,” ucap dia.

"Kita mampu melaksanakannya dengan damai. Itu akan luar biasa. Dari aspek leadership itu akan membuat Indonesia dalam hubungan internasional menjadi sangat signifikan,” timpalnya.

Dewa Palguna memgatakan gaya kepemimpinan Jokowi yang egaliter dan menyatukan itu dibutuhkan dunia saat ini. Dunia sudah tanda petik lelah dengan kepemimpinan yang konfrontatif, dengan kepemimpinan yang model konservatif dan terjebak dalam pembelahan.

"Ternyata gaya kepemimpinan yang slengekan diterima oleh pemimpin dunia lainnya. Kita saja yang sering tidak bisa terima," ucap pria kelahiran Bangli ini.

Indonesia yang manganut politik luar negeri yang bebas aktif dapat diterima semua negara, tidak ada satupun negara yang berkomentar negatif tentang Indonesia maupun Jokowi meskipun ada pihak yang berusaha menekan untuk tidak mengundang Rusia.

"Ini bisa dilihat dari penerimaan pemimpin negara negara lainnya di G20, bahkan oleh negara-negara yang sering menekan agar Jokowi tidak mengundang Rusia. Belum pernah ada komentar negatif tentang Jokowi," katanya.

Dewa Palguna menilai hal tersebut adalah capaian yang tidak mudah diraih oleh siapa pun yang menjadi Presidensi G20.

"Anda negara-negara maju tidak boleh sombong,karena anda membutuhkan Indonesia dan saya adalah Presiden dari Republik Indonesia," tegas Dewa Palguna.sinpo

Komentar: