Banggakan Singkong di Forum Dunia, Pak Bowo: Kita Mampu Produksi Pasta

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 13 November 2022 | 16:16 WIB
Produk Pasta olahan singkong yang dipamerkan Prabowo/Tim Media Prabowo
Produk Pasta olahan singkong yang dipamerkan Prabowo/Tim Media Prabowo

SinPo.id -  Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengatakan singkong dapat menjadi solusi atas tantangan pangan dunia dan anak bangsa di Tanah Air sudah mampu memproduksinya menjadi berbagai produk makanan siap saji.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya di Global Food Security Forum di Nusa Dua Bali, Minggu, 13 November 2022.

Prabowo pun membawa beberapa contoh produk buatan anak bangsa tersebut. Produk itu sudah dijual di pasaran terutama ecommerce, seperti mi instan hingga pasta singkong.

“Kita sudah mampu produksi pasta, mi instan, ini singkong,” ujar Prabowo.

Prabowo pun mengungkapkan alasan dirinya mengungguli tanaman singkong adalah karena singkong tanaman yang efisien. Bahkan hal ini pernah diutarakan oleh Bill Gates kepada publik.

Bill Gates pun menggelontorkan dana yang banyak sekitar 50 juta dolar AS untuk riset tentang singkong, yang disebut Bill Gates sebagai tanaman yang paling menarik di dunia.

“Singkong bisa menjadi tanaman penyelamat dunia. Indonesia dapat jadi yang terdepan memproduksi, dan menyelesaikan ancaman terhadapan ketahanan pangan,” ujarnya.

Ancaman terhadap ketahanan pangan dunia, menurut Prabowo, yang paling kentara adalah pasokan gandum dunia yang tidak stabil lantaran konflik Rusia dan Ukraina. Perubahan iklim juga mempengaruhi. Kendati demikian Prabowo menyebut pemecahan masalah harus terus diupayakan.

Mengisi panel yang sama dengan Prabowo pada forum tersebut, purnawirawan jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat Wesley Clark mengatakan sepakat dengan gagasan mengenai singkong yang dikemukakan Prabowo.

Wesley yang pernah mengkomandani Operasi Allied Force dalam Perang Kosovo pada masa jabatannya sebagai Komandan Sekutu Tertinggi Eropa NATO dari 1997 sampai 2000 ini menilai perlunya keseimbangan antara pemerintah, ahli pangan, dan swasta dalam menghadapi tantangan.

“Antara kepemimpinan di pemerintahan untuk visinya, swasta untuk mengambil langkahnya, lalu mereka pun dibantu untuk melancarkan kreativitas,” ujarnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI