Dinas PPKUKM Diminta Serius Bina UMKM di DKI
SinPo.id - Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta menilai, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) belum serius membina pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal tersebut ditandai dengan belum adanya terobosan program untuk memajukan UMKM dalam rancangan APBD 2023.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan untuk menekan angka pengangguran di Ibu Kota, Dinas PPKUKM harus menambah kuota peserta dalam program pelatihan kewirausahaan serta pemberian modal alat untuk menunjang usaha yang dipilih para peserta UMKM binaannya.
“Dukungan sarana prasarana dilihat dari pemberian alat-alat produksi, itu juga harus terakomodir. Mudah-mudahan bisa menjadi pondasi bagi masyarakat untuk bisa sama-sama mengoptimalkan perekonomian di DKI dari para UMKM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu 12 November 2022.
Selain itu, Ismail juga mengimbau Dinas PPKUKM untuk melakukan pemantauan terhadap peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan, dengan harapan alat penunjang usaha yang telah diberikan tepat sasaran dan dimanfaatkan secara optimal.
Pasalnya, kata Ismail, anggaran yang diberikan untuk program tersebut cukup besar, yakni Rp5,5 miliar untuk pelatihan softskill, serta Rp44,29 miliar untuk pelatihan hardskill dan bantuan alat yang diberikan kepada para peserta.
“Disini letak sebenarnya pendampingan itu. Untuk memastikan apakah alat itu benar-benar dipakai atau tidak. Pendampingan yang jelas, sampai mereka bisa merintis hasil usahanya itu masuk ke dalam e-order juga,” katanya.
Lebih lanjut, Ismail juga meminta Pemprov DKI meningkatkan kualitas bazar yang diselenggarakan secara rutin. Sebab tempat yang selama ini seharusnya jadi ajang promosi para UMKM itu dinilai masih jauh dari standar.
Menurutnya, selama ini lokasi bazar tidak mampu menarik pengunjung untuk datang, apalagi membeli hasil kerajinan maupun makanan yang dibuat oleh para peserta binaan Dinas PPKUKM.
“Kualitas bazar yang sering diadakan sepertinya terlalu monoton dan kurang memberikan impact. Banyak hal yang harus diperbaiki, pendampingan dalam penyajian barang, desain tempat bazar, serta cara promosinya,” kata Ismail.