Momen Mobil Alphard Kang Dedi 'Jadi Angkot' Antar Guru ke Sekolah
SinPo.id - Mobil Toyota Alphard milik Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi (Kang Dedi) mendadak menjadi 'angkutan kota (angkot)'. Mobil mewah itu mengantar penumpang, salah satunya guru hingga ke tempat tujuan.
Peristiwa ini berasal saat Kang Dedi dalam perjalanannya melihat angkot T 1939 AT jurusan Sadang-Cipeundeuy sedang ganti ban di tukang tambal ban. Saat itu, waktu menunjukkan masih pagi hari.
"Kunaon isuk-isuk geus apes kieu (kenapa pagi-pagi sudah sial begini)," ujar Kang Dedi pada sang sopir bernama Daman.
“Ban na tos gundul (bannya sudah gundul),” jawab Daman.
Kang Dedi pun menegur Daman agar sebelum berkendara mengecek kondisi angkot. Terlebih kondisi ban yang sudah gundul akan mengancam keselamatan penumpang.
Menurut Daman, angkot tersebut bukan yang biasa dia bawa. Sehingga, dia baru mengetahui kondisi ban angkot tersebut sudah tidak layak. Sementara angkot yang biasa dia bawa sedang mogok dan disimpan di garasi.
“Ini penumpang kasihan nunggu lama. Ini ada Bu Guru juga mau ngajar,” ucap Kang Dedi.
Penumpang angkot yang seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu pun kemudian diminta untuk turun dan melanjutkan perjalanan menggunakan mobil Alphard milik Kang Dedi.
“Ayo Ibu naik mobil saya saja, diantar ke sekolah,” ucapnya.
Awalnya, guru tersebut menolak karena merasa tidak enak dan memilih untuk naik angkot lain. Namun, setelah dibujuk guru tersebut mau untuk naik mobil Kang Dedi yang mendadak jadi pengganti angkot.
Selanjutnya, guru itu pun diantar oleh sopir Kang Dedi menuju salah satu PAUD di daerah Pasar Minggu Campaka, Kabupaten Purwakarta. Sementara itu, Kang Dedi menunggu Daman mengganti ban angkot.
Setelah selesai, Kang Dedi pun mengambil alih kemudi dan Daman berganti posisi menjadi kernet angkot. Dalam perjalanan, Daman menjelaskan setiap hari dia harus menyetor ke bos angkot sebesar Rp100 ribu.
Selain itu dia pun berkewajiban mengisi bahan bakar angkot untuk digunakan pada keesokan harinya. "Bersih paling dapat Rp50 ribu bisa bawa pulang ke rumah. Kalau lagi ramai bisa dapat Rp100 ribu,” ucap dia.
Di tengah perjalanan, Kang Dedi pun berbelok ke salah satu SPBU untuk mengisi bensin angkot. Saat ditanya, Daman mengaku biasa mengisi bensin Rp50 ribu untuk tiga kali balikan.
Saat Kang Dedi akan mengisi full bensin angkot, Daman pun sempat keberatan. Sebab, kebiasaan sopir angkot mengisi bensin seperlunya karena nantinya mobil digunakan oleh orang lain.
"Sekarang enggak apa-apa diisi full. Ini rezeki yang punya angkot. Jangan pernah rugi atas kebaikan kita,” ucap Kang Dedi.
Antrean SPBU pada pagi itu pun cukup ramai sehingga angkot yang dikemudikan Kang Dedi berhenti lama. Alhasil, warga langsung mengerubungi Kang Dedi untuk sekadar bersalaman dan berfoto bersama.
Tak hanya warga, para pedagang asongan pun langsung menghampiri Kang Dedi Mulyadi. Hingga akhirnya dagangan mereka diborong dan dibagikan pada warga yang sedang mengisi bensin.