Kirab Budaya Ruwat Bumi Parakan di Temanggung, Ribuan Orang Padati Jalan Protokol
SinPo.id - Ribuan orang turut menyaksikan Kirab Budaya Ruwat Bumi Parakan, 1.000 Tumpeng dan Serah Terima Songsong Djojonegoro yang merupakan rangkaian dari HUT ke-188 Kabupaten Temanggung. Kirab dimulai dari depan Masjid Al Barokah Jetis Parakan, didahului dengan penyerahan pataka, Rabu 9 November 2022.
Mengenakan beskap Jawa, Bupati HM. Al Khadziq bersama Ibu Eni Maulani Saragih, Ketua DPRD Yunianto bersama Ibu Ratna Ardian, dan lain-lain berjalan mengelilingi Kota Parakan. Mereka diiringi bergada prajurit dan kesenian, lantas melakukan Kirab Boyong Menoreh dan 1000 tumpeng menuju gedung eks-Kawedanan Parakan.
Adapun rute yang dilalui adalah jalan samping dan depan Pasar Legi Parakan, Jalan Kosasih, Kemalangan, Masjid An Najah, dan berhenti di gedung eks-Kawedanan Parakan. Masyarakat pun tampak antusias menyambut kirab ini dengan memadati sepanjang jalan protokol di kota yang dahulu merupakan pusat atau ibu kota Kabupaten Menoreh ini.
Bupati HM Al Khadziq mengatakan, kirab ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-188 Kabupaten Temanggung dan merupakan sebuah rekonstruksi perpindahan ibu kota dari Parakan ke Kota Temanggung, adapun dahulu sebelum ada perpindahan bernama Kabupaten Menoreh.
"Perayaan HUT ini kita laksanakan dengan merekonstruksi perpindahan ibu kota dari Parakan ke Kota Temanggung. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada masyarakat, khususnya di Kota Parakan yang menjadi kota tua bagi Kabupaten Temanggung. Boyong Menoreh ini adalah perpindahan ibu kota, perpindahan pusaka-pusaka kabupaten dan para pejabat kabupaten dari ibu kota lama di Kota Parakan ke ibu kota baru di Kota Temanggung," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati mengucapkan terimakasih juga kepada masyarakat Parakan, sebab dalam rangka HUT Temanggung ini dilaksanakan Grebeg Parakan. Yaitu sebuah perayaan berisi aneka pertunjukkan seni dan budaya dan aneka kegembiraan masyarakat untuk bersukaria merayakan ulang tahun ke-188 Temanggung.
Bahkan Bupati mengatakan, bahwa salah satu keunggulan dari Kota Parakan yang menjadi ciri khas adalah bahwa semua elemen masyarakat lintas agama, lintas golongan, lintas etnis bisa bersatu bersama-sama untuk hidup berdampingan dengan sangat baik.
"Jadi memang perayaan kali ini luar biasa semua masyarakat Parakan turun ke jalan semua untuk bergembira bersama dalam kirab budaya Grebeg Parakan. Saya melihat masyarakat Parakan dari segala lapisan, segala profesi hari ini bersuka ria bersama-sama. Partisipasi masyarakatnya luar biasa bagus, luar biasa besar, semua segmen masyarakat, semua golongan masyarakat, semua golongan agama, semua golongan etnis, semuanya juga ikut berpartisipasi, berbaur," katanya.
Ketua DPRD Yunianto menuturkan, Boyong Menoreh merupakan suatu peristiwa bersejarah pada tahun 1834 sampai dengan tahun 2022 ini. Para leluhur dulu berjuang, khususnya Kanjeng Adipati Djojonegoro sebagai Bupati pertama di Temanggung, maka generasi saat ini harus meneruskan perjuangannya.
"Kita sebagai masyarakat ini meneruskan perjuangan beliau sampai dengan hari ini, sudah terhitung 188 tahun. Bahwa pusat pemerintahan yang dulu berada di Kota Parakan, karena suatu hal dan ini semua demi kebaikan Kanjeng Adipati Joyonegoro memindahkan ibu kota, termasuk songsong Joyonegoro dipindahkan ke Pendopo Kabupaten Temanggung," katanya