Stok Beras Diisukan Menipis, Mentan Angkat Bicara
SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) angkat bicara menanggapi isu stok beras dalam negeri menipis.
Dikatakan Mentan, hingga saat ini, stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih aman.
"Berdasarkan data BPS dan kondisi di lapangan justru melimpah. Jadi, stok beras cukup aman. Hasil survei stok beras (SCBN BPS): April 2022 mencapai 10,15 juta ton," ungkap Menteri Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 29 Oktober 2022.
SYL pun membeberkan jika produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 32,07 juta ton, mengalami peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton atau 2,29 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.
"Tahun 2022, produksi beras nasional mengalami surplus beras sebesar 1,88 juta ton beras, sementara tahun 2021 mengalami surplus sebesar 1,31 juta ton beras," beber SYL.
Selain itu, produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 55,67 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami peningkatan sebanyak 1,25 juta ton atau 2,30 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 54,42 juta ton GKG.
Sedangkan luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 10,61 juta hektar, mengalami peningkatan sebanyak 194,71 ribu hektar atau 1,87 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 10,41 juta hektar.
Produksi Januari hingga Juni 2022 sebesar 18,54 juta ton beras dan prognosa Juli-Desember 2022: 13,53 juta ton beras. Puncak panen raya padi tahun 2021 dan 2022: Maret-April dan panen kedua 2022 bulan Oktober.
"Jika melihat data yang ada neraca ketersedian beras kita sangat-sangat aman," bebernya.
Karena stok yang masih aman, karenanya sejak 2019 hingga sekarang tidak ada impor beras umum (Bulog), kalaupun ada impor beras hanya beras khusus dan beras pecah lain-lain (menir).
Lebih jauh SYL mengatakan, untuk menjaga stok tetap aman, perlu kebijakan menyerap gabah/beras oleh Bulog. Selain itu, jamaah haji umroh juga menginsumsi beras Indonesia, serta melakukan swasembada beras berkelanjutan dan ekspor.
"Ini yang menjadi upaya maksimal yang Kementan lakukan," tegas SYL.