DPR RI: Tak Ada Negara Lain yang Warisan Budayanya Sekaya Indonesia
Jakarta, sinpo.id - Marlinda Irwanti selaku Anggota Komisi X DPR RI, mengapresiasi Organisasi Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO), yang menilai Indonesia adalah negara super power di bidang budaya.
Pengakuan UNESCO itu disampaikan oleh Asisten Direktur Jendral UNESCO Bidang Budaya (ADG Culture) Fransesco Bandarin kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, di sela-sela Sidang Umum UNESCO ke-39 yang berlangsung di Markas Besar UNESCO, Paris hingga tanggal 14 November.
“Tidak ada rasanya negara di dunia mana pun yang punya warisan budayanya sekaya Indonesia maupun sebanyak warisan budaya tidak benda Indonesia,” ucap bangga Marlinda kepada sinpo.id melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/11).
Kehadiran Menteri di Paris dalam rangka menghadiri Sidang Umum UNESCO dan Indonesia tengah berupaya menggalang dukungan agar masuk dalam keanggotaan Badan Eksekutif UNESCO untuk 2017- 2021.
Warisan Budaya Tak Benda Indonesia juga sudah banyak yang diakui UNESCO, mulai dari Wayang, Keris, Batik, Pelatihan Batik, Angklung, Noken Papua, hingga tari Saman dan Tari Bali. Tercatat hampir 600 warisan budaya tak benda yang tercatat dimiliki Indonesia secara nasional.
Marlinda berharap agar pengakuan UNESCO yang menyebutkan Indonesia memiliki keberagaman budaya dan peninggalan yang sangat besar dan banyak itu, Indonesia melakukan inventarisasi dan langkah-langkah perawatan berbagai warisan budaya tak benda Indonesia.
“Komisi X dan Kemendikbud telah membuat UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dapat dijadikan landasan hukum untuk hal ini, UU ini baru disahkan setelah 72 tahun merdeka. Dengan adanya UU ini, Indonesia bisa fokus dalam merawat dan mengembangkan serta mempromosikan warisan budaya yang dimiliki Indonesia,” lanjutnya.
Beliau mengharapkan, berbagai produk budaya tersebut mempunyai nilai tambah yang akan meningkatkan ekonomi bangsa. Ia juga mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh Dubes T. A. Fauzi Soelaiman terhadap berbagai capaian yang pernah diraih Indonesia di UNESCO.
Pada tahun 2017 Indonesia telah mencatatkan Dokumen Cerita Pandji, Dokumen Tsunami dan Dokumen Borobudur dalam program Ingatan Dunia atau Memory of the World UNESCO.
Di akhir 2017, Indonesia mengharapkan Kapal Phinisi dapat masuk dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda di UNESCO.
Untuk tahun 2018, diharapkan Kota Tua Jakarta dapat masuk dalam Warisan Budaya Dunia UNESCO, serta Pantun Melayu masuk dalam Daftar Budaya Tak Benda di UNESCO.
Pada akhir tahun 2019, diharapkan Pencak Silat dapat pula masuk dalam Daftar Budaya Tak Benda di UNESCO.
Politisi Golkar ini berharap UU Pemajuan Kebudayaan ini dapat menjadi kekuatan bangsa Indonesia di dunia Internasional.
“Saya berharap dengan UU Pemajuan Kebudayaan yang merupakan inisiatif DPR (Komisi X) dapat dukungan penuh Kemendikbud agar dapat menjadikan budaya Indonesia menjadi kekuatan bangsa Indonesia di dunia Internasional,” tutupnya.

