Puan Minta Anggota DPR Sosialisasikan Kasus Ginjal Akut pada Anak Saat Reses

Laporan: Sinpo
Rabu, 19 Oktober 2022 | 22:15 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani/ SinPo.id/ Galuh Ratnatika
Ketua DPR RI Puan Maharani/ SinPo.id/ Galuh Ratnatika

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, kasus gagal ginjal akut misterius pada anak cukup mengkhawatirkan, jika melihat tingginya angka kematian. Oleh karena itu, dia menginstruksikan anggota DPR memberikan sosialisasi dan edukasi soal kasus tersebut ke masyarakat.

"Saya juga menginstruksikan kepada anggota DPR RI yang saat ini sedang memasuki masa reses untuk membantu memberi edukasi dan sosialisasi kepada warga serta memantau kasus gagal ginjal akut pada anak di dapilnya masing-masing," ujar Puan seperti dikutip dari website dpr.go.id.

Pemerintah, kata Puan, juga harus menggencarkan edukasi kepada masyarakat terkait fenomena kasus gagal ginjal akut misterius yang ditemukan pada anak. Selain itu, instruksi agar penggunaan obat cair kepada anak disetop sementara juga harus disosialisasikan secara masif.

“Pemerintah harus melakukan edukasi kepada masyarakat secara optimal terkait persoalan ini melalui berbagai strategi komunikasi maupun memanfaatkan platform media,” kata dia.

Seperti diketahui, sejauh ini sudah ditemukan 206 anak kasus gagal ginjal akut di Indonesia yang belum diketahui penyebabnya. Sebanyak 99 anak di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu, kasus 70 anak meninggal dunia akibat gagal ginjal juga ditemukam di Gambia, Afrika Barat, dan dilaporkan berkaitan dengan konsumsi obat yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol lantaran melampaui batas wajar. Kemungkinan serupa di Indonesia tengah didalami para ahli termasuk BPOM RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Untuk itu, Kemenkes meminta agar penggunaan obat cair dihentikan sementara, khususnya pada anak. Kemenkes juga mengimbau agar penggunaan dan penjualan obat dalam bentuk cair atau sirup disetop untuk sementara waktu, termasuk di apotek, hingga riset terkait kasus gagal ginjal berhasil mengungkap fakta atau temuan baru.

“Pastikan seluruh tenaga kesehatan telah memahami untuk menunda sementara waktu pemberian resep obat cair untuk anak, serta membantu memberikan edukasi kepada masyarakat,” tegasnya.

Politisi PDIP ini juga meminta petugas di fasilitas kesehatan menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait fenomena gagal ginjal akut pada anak. Edukasi publik juga dapat dibantu oleh aparatur desa serta memanfaatkan kader-kader Posyandu.

Kesimpangsiuran informasi soal kasus gagal ginjal akut pada anak harus dihindari karena dapat menimbulkan kepanikan serta ketakutan warga. Apalagi, banyak informasi yang belum dipastikan kebenarannya beredar di masyarakat.

"DPR RI mendorong supaya riset yang tengah dilakukan Pemerintah dapat dengan cepat menemukan penyebab persoalan kesehatan ini," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI