Soal Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi: Beri Sanksi kepada Yang Bersalah

Laporan: Sinpo
Selasa, 04 Oktober 2022 | 04:20 WIB
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai groundbreaking pabrik pipa, di KIT Batang, Jawa Tengah, Senin (03/10/2022). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai groundbreaking pabrik pipa, di KIT Batang, Jawa Tengah, Senin (03/10/2022). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

SinPo.id -  Presiden RI Joko Widodo meminta agar tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu diinvestigasi hingga tuntas. Presiden juga menegaskan pihak yang telah terbukti bersalah harus diberi sanksi.

“Sudah saya sampaikan, diinvestigasi tuntas, diberikan sanksi kepada memang yang bersalah,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada awak media di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB),  Jawa Tengah, Senin 3 Oktober 2022.

Presiden sendiri telah memerintahkan kepada segenap jajarannya untuk menangani tragedi tersebut.

“Saya kira juga perintah saya sudah jelas pada Menko Polhukam, pada Kapolri, pada Menpora dan semuanya sudah jelas,” imbuhnya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md, mengatakan bahwa pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) untuk mengungkap tragedi Kanjuruhan secara tuntas. Tim ini akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam yang keanggotaannya akan ditetapkan paling lama dalam 24 jam ke depan. Menko Polhukam menjelaskan bahwa tim ini akan terdiri atas pejabat/perwakilan kementerian terkait, organisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa.

“Nanti akan diumumkan secepatnya. Itu yang tugasnya kira-kira akan bisa diselesaikan dalam dua-tiga minggu ke depan,” ujar Mahfud, di Kantor Kemenko Polhukam, Senin 3 Oktober 2022. 

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan bahwa untuk langkah jangka pendek pemerintah meminta Polri agar dalam beberapa hari ke depan segera mengungkap pelaku yang terlibat tindak pidana. Polri juga diminta untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan keamanan di daerah setempat

BERITALAINNYA
BERITATERKINI