Program Kompor Listrik Dibatalkan, DPR: Dari Awal Terkesan Asal-asalan

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Rabu, 28 September 2022 | 08:20 WIB
Ilustrasi kompor listrik (Ist)
Ilustrasi kompor listrik (Ist)

SinPo.id - Wacana konversi kompor gas ke kompor induksi atau kompor listrik akhirnya dibatalkan. Hal ini diputuskan usai melalui sejumlah pertimbangan.

Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun menilai PLN tidak melakukan kajian dan penelitian ketika akan membagikan kompor listrik gratis ke masyarakat. Pasalnya, PLN dengan membagikan kompor listrik gratis ke masyarakat, tetapi kompor listrik yang dibagi kapasitas dayanya untuk listrik di atas 1500 watt.

"Artinya meteran listrik masyarakat yang dayanya hanya 900 watt tidak akan mampu untuk mengoperasikan kompor listrik yang dibagikan gratis tersebut. Tidak ada kajian, penelitian, dan studi banding, sehingga menuai polemik (di masyarakat) dan kesannya (program) asal-asalan,” kata Rudi seperti dilansir Parlementaria.

Politisi Partai NasDem itu pun mempertanyakan, kenapa PLN tidak membagikan kompor listrik dengan kapasitas listrik yang dimiliki masyarakat.

“Kenapa tidak kompor listrik yang kapasitasnya 400 watt? Sehingga cocok untuk (tegangan) listrik masyarakat di desa. Tidak sinkron kompor listrik yang dibagikan PLN untuk warga desa dengan tegangan listrik warga yang hanya 900 watt," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pembatalan dilakukan guna menjaga kenyamanan masyarakat. Apalagi saat ini masyarakat masih dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.

"PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal," kata Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa 27 September 2022.

Darmawan juga menegaskan, PLN tidak menaikkan tarif listrik. Penetapan tarif listrik ini telah diputuskan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Tidak ada kenaikan tarif listrik. Ini untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi,” katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI