Rusia Kembali Menahan Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Mobilisasi di 33 Kota

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 27 September 2022 | 14:54 WIB
Polisi Rusia tangkap pengunjuk rasa. Foto: AP
Polisi Rusia tangkap pengunjuk rasa. Foto: AP

SinPo.id - Setidaknya 796 pengunjuk rasa anti mobilisasi Rusia telah ditahan di 33 kota saat melakukan aksi protes pada hari Minggu kemarin 26 September 2022.

Kelompok hak asasi manusia, yang memantau penangkapan dan penahanan politik di Rusia mengatakan, mereka yang ditangkap sebagian besar merupakan anak di bawah umur.

Bahkan banyak pemuda yang ditangkap dilaporkan mendapat panggilan untuk dinas militer, menyusul kekalahan Rusia di sejumlah wilayah yang didudukinya di Ukraina.

Pemimpin redaksi outlet media yang didukung pemerintah, Margarita Simonyan, mengatakan pemerintah Rusia tak hanya akan memanggil orang-orang dengan maksimal usia 35 tahun, tetapi juga mereka yang berusia 40 tahun.

"Mereka membuat marah orang-orang, seolah-olah sengaja, seolah-olah karena dendam," kata Simonyan yang ditujukan untuk pihak berwenang, dilansir dari VoA, Selasa 27 September 2022.

Selain itu, ketua Dewan Federasi, Valentina Matviyenko, juga mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa pria yang seharusnya tidak memenuhi syarat untuk wajib militer ikut dipanggil.

"Ekses seperti itu benar-benar tidak dapat diterima. Dan, saya menganggap itu benar bahwa mereka memicu reaksi tajam di masyarakat," ungkapnya.

Bahkan media asing telah melaporkan bahwa tujuan Rusia sebenarnya adalah untuk memobilisasi lebih dari 1 juta tentara. Namun pernyataan tersebut dibantah oleh Kremlin.

Seperti diketahui, para pejabat Barat mengatakan Rusia telah menderita 70.000 hingga 80.000 korban, terhitung baik kematian maupun luka-luka, sejak meluncurkan perang tak beralasan di Ukraina pada Februari lalu.
 

 sinpo

Komentar: