Pasca Perpindahan IKN, DPRD DKI Yakin Jakarta Siap Jadi Kota Ekonomi dan Bisnis

Laporan: Zikri Maulana
Kamis, 22 September 2022 | 10:49 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Khoirudin (SinPo.id/dok. DPRD DKI)
Wakil Ketua DPRD DKI Khoirudin (SinPo.id/dok. DPRD DKI)

SinPo.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam salah satu materi yang dibahas pada bimbingan teknis (Bimtek) ketiga tahun 2022, menyebutkan Jakarta telah siap menjadi pusat ekonomi dan bisnis setelah Ibu Kota Negara (IKN) resmi pindah ke Kalimantan. 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin mengaku puas dengan sejumlah sajian materi mengenai kekhususan Jakarta pasca perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang disampaikan Kemendagri. 

“Bimtek kali ini sangat spesial karena membahas tentang Jakarta pasca ada UU (undang-undang) nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Dua tahun setalah IKN ditandatangani, maka Ibu Kota pindah ke Kalimantan Timur,” ujar Khoirudin dalam keterangannya, dikutip Kamis 22 September 2022. 

Menurut Khoirudin, Jakarta dinilai sudah sangat siap menjadi kota ekonomi. Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 lalu mengungkapkan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) di Jakarta menjadi yang tertinggi.

“Artinya SDM (sumber daya manusia) kita sudah siap untuk menjadi kota khusus ekonomi. Hal ini juga karena Jakarta memang sudah menjadi pusat ekonomi sebelum merdeka,” tururnya. 

Khoirudin berharap, dengan memiliki kekhususan dan menjadi Kota Ekonomi, maka pendapatan asli daerah (PAD) diyakini tidak akan menurun, meskipun Jakarta sudah tidak menyandang status Ibu Kota.

“Dampaknya akan sangat besar pada penghasilan daerah kita. Ini juga bisa meningkatkan pembangunan buat Jakarta,” ucapnya. 

Sementara itu, Analisis Hukum Kemendagri Alpin Rahman mengatakan, wacana tersebut muncul setelah sejumlah pakar melakukan kajian dan studi banding ke beberapa negara yang pernah memindahkan Ibu Kotanya.

“Itu contoh negara maju yang dari pusat pemerintahnya dipindahkan, maka daerah yang lama biasanya dijadikan daerah ekonomi bisnis contohnya seperti di Amerika. Ketika pusat pemerintahan dari Newyork ke Washington. Maka Newyork menjadi daerah ekonomi,” ucapnya. 

Kendati demikian, Alpin menegaskan hal tersebut masih berupa wacana, dan pihaknya akan melakukan kajian lebih dalam lagi bersama sejumlah instansi pemerintahan lainnya, salah satunya yakni Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi.

“Kalau secara SDM kita nilai sudah cukup maju, kita melihat global semua pesat di Jakarta. Tapi ini masih butuh kajian dahulu.  Waktu yang baru beberapa bulan kita lakukan maka kajiannya belum komperhensif, saat ini kami masih mengumpulkan pendapat riset dari akademisi pakar,” tandasnya. sinpo

Komentar: