Pengamat: Penyaluran BLT dari Pemerintah Tak Cukup Cegah Inflasi
SinPo.id - Analis Ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra, mengatakan penyaluran BLT yang diberikan pemerintah, tak akan cukup untuk mencegah inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Pasalnya kenaikan harga BBM juga berpengaruh kepada inflasi pangan, sementara jumlah BLT sebesar Rp 600 ribu yang diberikan selama empat bulan, tidak merata dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat per harinya.
"Simulasinya sederhana. Pemerintah janji akan kasih BLT sebesar Rp 600 ribu selama empat bulan, yang artinya hanya sebesar Rp 5000 per hari," kata Gede kepada SinPo.id, Senin 19 September 2022.
Padahal berdasarkan perhitungan, pengeluran masyarakat setidaknya akan bertambah sekitar Rp 20.000 sampai Rp 30.000 per hari akibat kenaikan-kenaikan harga, imbas dari pencabutan subsidi BBM tersebut.
Oleh sebab itu, kata Gede, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah inflasi pangan, pemerintah harus menyalurkan BLT dengan jumlah yang layak agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Kami mengusulkan agar BLT diberikan sebesar Rp 500 ribu perbulan selama enam bulan ke depan. Ini baru jumlah yang layak, dan penerimanya tidak boleh hanya orang miskin, tapi juga mereka yang nyaris miskin," paparnya.