Pabrik Petasan Meledak, Anggota Komisi I DPR RI: Ini Tidak Boleh Terulang Lagi!
Tangerang, sinpo.id - Ledakan pabrik petasan dan kembang api di jalan SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, Tangerang, Banten, pada Kamis pagi (27/10), menjadi pusat perhatian masyarakat hingga ke mancanegara karena telah merenggut puluhan korban jiwa.
Jazuli Juwaini yang merupakan Ketua Fraksi PKS, menyampaikan duka dan keprihatinan mendalam atas musibah ini. Tidak ada yang mengharapkan musibah ini terjadi, dan musibah ini tidak boleh terjadi lagi.
"Kita berduka dan prihatin, untuk itu kita doakan agar korban yang meninggal dunia diterima amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya. yang mengalami luka-luka mendapat penangan medis yang baik dan diberikan kesembuhan. Sementara keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan,” ungkap Jazuli kepada sinpo.id melalui keterangan tertulisnya, Jum’at (27/10).
Tangerang (tempat musibah terjadi) sendiri merupakan Dapil Jazuli, ia pun meminta aparat Kepolisian untuk menginvestigasi secara cermat penyebab musibah ini. Jazuli juga meminta instansi yang terkait untuk melakukan evaluasi atau audit menyeluruh atas perizinan, legalitas, kelaikan, dan sistem keselamatan kerja pabrik.
"Ini harus menjadi perhatian semua pihak agar tidak ada nyawa manusia yang menjadi korban kecelakaan sejenis. Apalagi untuk pabrik atau gudang yang rentan terbakar atau meledak seperti gudang petasan ini izinnya harus sangat ketat, legalitas, keselamatan, dan pengawasannya. Harus dicek betul legalitasnya. Harus ada yang dimintai tanggung jawab soal izin, legalitas, dan kelaikan pabrik dalam kasus ini," lanjutnya.
Selain itu, Jazuli meminta perusahaan serta instansi yang bertanggung jawab untuk memastikan seluruh korban baik yang luka-luka, terlebih yang meninggal dunia mendapatkan santunan yang layak sesuai hak-haknya, karena mereka pasti menanggung hidup dan tumpuan harapan keluarga yang ditinggalkan.
"Musibah ini harus menjadi perhatian dan pelajaran untuk semua pihak, baik Pemerintah maupun perusahaan atau pengusaha untuk memprioritaskan sistem keselamatan kerja (K3). Tidak boleh main-main dengan standar safety karena fatal akibatnya, korban nyawa manusia yang sama sekali tidak kita harapkan," tutupnya.
