Andi Nurpati Jawab Tudingan Hasto Soal Kecurangan Pemilu 2009

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 19 September 2022 | 12:35 WIB
Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati. Foto: Istimewa
Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati. Foto: Istimewa

SinPo.id - Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati menilai, tudingan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto soal kecurangan Pemilu 2009 adalah hal basi yang terus-menerus diungkit ke publik. 

Sebelumnya, Hasto melalui keterangan tertulis yang dibuat untuk menanggapi pidato “turun gunung” Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhyono (SBY), mengungkit bahwa puncak kecurangan pemilu justru terjadi pada tahun 2009 ketika SBY maju pada periode kedua berpasangan dengan Boediono.

Hasto menuding ada penggelembungan daftar pemilih tetap (DPT) sehingga Partai Demokrat bisa menang telak. Salah satu bukti yang disampaikan adalah masuknya dua mantan komisioner KPU, Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati ke Partai Demokrat.

Andi Nurpati yang bosan menjawab tudingan itu kini mulai santai memberi penjelasan. Menurutnya, bekas  penyelenggara negara masuk ke partai politik  adalah hal yang biasa. Di banyak partai juga ada, tidak hanya di Demokrat.

Bahkan, sebut Andi Nurpati, di PDI Perjuangan juga ada mantan juru bicara KPK, Johan Budi yang sekarang menjadi anggota DPR.

“Pertama, penyelenggara negara masuk politik itu banyak. Di PDIP juga ada Johan Budi toh. Jadi kalau saya dan Anas masuk Demokrat itu (sama seperti Johan Budi) hak prerogatif,” ujar Andi Nurpati, Senin, 19 September 2022.

Kedua, soal tudingan penggelembungan DPT, Andi Nurpati menjelaskan, KPU menerima data pemilih potensial itu dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang bersumber dari data milik gubernur. Data dari gubernur ini berasal dari camat, yang didapat dari pendataan di tingkat RT.

“Semua sumber dari bawah. Kala itu pendataan penduduk masih manual. Sama seperti saat Bu Megawati jadi presiden, pendataannya juga masih manual,” tutur Andi Nurpati.

“Apakah Hasto mau bilang dari para pendata itu ada penggelembungan?” sambung Andi Nurpati.

Setelah memberi penjelasan itu, Andi Nurpati turut mengungkit bahwa Pemilu 2019 juga muncul banyak dugaan kecurangan yang disampaikan masyarakat di media sosial. 

Andi Nurpati pun meminta Hasto berhenti melempar tudingan basi dan berdiri tegak untuk memastikan Pemilu 2024 tidak terjadi kecurangan. Terlebih lagi, kata Andi Nurpati, Hasto kini adalah sekjen dari partai pemenang pemilu.

“Jadi Hasto buktikan saja tidak ada kecurangan di Pemilu 2024 nanti,” pungkas Andi Nurpati. 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI