Zelensky: Ukraina Tak Akan Hentikan Serangan Balik Sebelum Rusia Bebaskan Semua Wilayah

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 19 September 2022 | 12:13 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

SinPo.id - Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan, Ukraina tidak akan menghentikan pertempuran hingga semua wilayah negaranya yang diduduki Rusia dapat dibebaskan kembali.  

"Mungkin bagi sebagian dari Anda berpikir, setelah serangkaian kemenangan, kita sekarang memiliki semacam jeda. Tapi tidak akan ada jeda. Ada persiapan untuk seri selanjutnya. Ukraina harus bebaskan semua itu," kata Zelensky dalam pidato pada Minggu, 18 September 2022, usai pasukan negara berjulukan 'Keranjang Roti Eropa' itu kembali berhasil memukul mundur militer Rusia di Kharkiv.

Dilansir Reuters, dorongan untuk terus melancarkan serangan juga didukung oleh sekutu barat, yakni, Amerik Serikat yang memperingatkan Zelensky untuk tetap waspada karena Kremlin tak segan bertindak agresif jika melihat sedikit saja kelemahan yang Kyiv tunjukkan.  

"Perang tidak berjalan terlalu baik untuk Rusia saat ini. Jadi kewajiban kita semua untuk menjaga tingkat kesiapan yang tinggi dan waspada," kata Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, setelah mengunjungi sebuah pangkalan di Polandia untuk membantu perang Ukraina.

Kementerian pertahanan Inggris menyatakan pasukan Rusia mungkin telah memperluas serangan terhadap infrastruktur sipil menyusul kemunduran medan perang dan kemungkinan akan memperluas target mereka lebih jauh.

“Ketika menghadapi kemunduran di garis depan, Rusia kemungkinan telah memperluas lokasi yang siap untuk diserang dalam upaya langsung merusak moral rakyat dan pemerintah Ukraina,” tuturnya.

Pada Jumat, 16 September 2022, Presiden Rusia, Vladimir Putin menepis serangan balasan cepat Ukraina dan mengatakan Moskow akan merespons lebih kuat jika pasukannya mendapat tekanan lebih lanjut.

Beberapa analis militer mengatakan, Rusia mungkin juga akan menekan Ukraina dengan melakukan insiden nuklir di Zaporizhzhia, dimana pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa ini telah dikuasai oleh Rusia, namun masih dijalankan oleh staf lokal Ukraina.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI