Bolivia Tolak Proposal IMF Karena Rugikan Rakyat

Laporan: Tri Bowo Santoso
Sabtu, 17 September 2022 | 22:36 WIB
Presiden Bolivia, Luis Arce. Foto: Istimewa
Presiden Bolivia, Luis Arce. Foto: Istimewa

SinPo.id - Pemerintah Bolivia secara tegas menolak proposal rekomendasi dari The International Monetary Fund (IMF) yang bertujuan mengarahkan kembali ekonomi Bolivia.

Presiden Bolivia, Luis Arce, mengklaim, model ekonomi yang digunakan pemerintahannya terbukti mandiri dan manjur.

"Model ekonomi, sosial dan kemasyarakatan kami sangat produktif. Ini terus menunjukkan keberhasilan kebijakan independensi ekonomi nasional dalam mengurangi kesenjangan," tegas Luis Arce, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat, 16 September 2022.

Arce menjelaskan, penolakan pinjaman dari IMF untuk menghindari risiko kerugian yang mungkin akan berdampak pada rakyatnya, khususnya pada kelas pekerja.  

“Makanya kami tidak terima usulan IMF yang akan merugikan rakyat, terutama kelas pekerja,” tukas Arce.  

Sejalan dengan Presiden, Menteri Ekonomi dan Keuangan Publik Bolivia, Marcelo Montenegro, mengatakan, rekomendasi IMF mengenai subsidi bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

"Pemerintah tidak punya rencana untuk mengikutinya. Formula IMF telah usang jika diterapkan hari ini, terutama di Bolivia," imbuh Montenegro.

Montenegro juga menghimbau agar setiap negara untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan ekonomi serta keuangannya sendiri secara berdaulat, agar tidak dapat diatur-atur oleh IMF.

Pada Kamis, 15 September 2022, IMF menawarkan Bolivia untuk menilai kembali nilai tukar antara mata uang nasional dengan dolar AS yang tetap sama sejak 2011. Selain itu, IMF juga mengusulkan subsidi pemerintah untuk bahan bakar dan sektor ekonomi tertentu. 

 sinpo

Komentar: