Pemerintah Harus Transparan Terhadap Perbandingan Harga BBM Indonesia dan Malaysia

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 09 September 2022 | 17:14 WIB
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti (SinPo.id/Parlementaria)
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti (SinPo.id/Parlementaria)

SinPo.id - Perbandingan harga BBM di Malaysia yang lebih murah dibandingkan dengan harga di Indonesia telah menjadi pertanyaan di tengah masyarakat yang akhirnya menjadi viral di media sosial.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta kepada pemerintah untuk dapat menjelaskan secara transparan dan rinci agar tidak ada yang ditutupi.

“Saya minta pemerintah terbuka terhadap harga subsidi BBM jenis Pertalite jika dibandingkan dengan subsidi BBM jenis Petrol 95 yang ada di Malaysia,” kata LaNyalla dalam keterangan persnya, Jumat 9 September 2022.

Pasalnya berdasarkan hasil pengecekan, di Malaysia harga Petrol 95 dengan Oktan yang setara dengan Pertamax Plus dibanderol sebesar 2,05 ringgit atau Rp6.844 dengan subsidi 0,45 ringgit, dan untuk harga tanpa subsidi Rp 8.347.

Sementara di Indonesia harga Pertalite yang disubsidi Rp10.000 per liter, dan bila tanpa subsidi diklaim sebesar Rp17.200 liter.

“Jadi terbuka sajalah. Jangan ada yang ditutup-tutupi, apalagi membandingkan dengan negara lain sebagai pembenar kebijakan pengurangan subsidi, namun ada kekeliruan di dalamnya,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, masyarakat mengharapkan keterbukaan pemerintah terkait harga subsidi dan non subsidi, karena dampaknya dirasakan langsung, khususnya mengenai kenaikan tarif angkutan umum.

“Polemik akan terjadi, terutama angkutan yang kurang terawasi oleh Organda, kenaikan harga bisa dua kali lipat. Kasus ini terjadi di daerah-daerah yang kurang terawasi dan ini dapat memicu permasalahan sosial," tandasnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI