Kenaikan BBM Solusi Tambal Sulam yang Beratkan Rakyat
SinPo.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan solusi tambal-sulam yang hanya memberatkan masyarakat kecil.
Pasalnya, menaikkan harga dianggap tidak akan menyelesaikan masalah utama tata niaga BBM bersubsidi yang sebelumnya dikatakan bahwa subsidi pemerintah belum tepat sasaran.
"Pemerintah seolah lupa bahwa masalah utama tata niaga BBM adalah ketidak-tepatan sasaran dan keterbatasan," kata Mulyanto dalam keterangan persnya, yang diterima SinPo.id, dikutip Rabu 7 September 2022.
Selain itu, pihaknya menyebut bahwa opsi menaikkan harga BBM bersubsidi sama saja dengan membiarkan pengguna mobil mewah untuk ikut menikmati subsidi Pertalite dan Solar. Sehingga kuota BBM akan tetap jebol.
"Dengan meningkatnya permintaan BBM pasca-pandemi Covid-19, diperkirakan kuota BBM bersubsidi ini tetap akan jebol di bulan Oktober atau November 2022," paparnya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa menaikkan harga BBM tidak berdampak terhadap pengendalian volume BBM. Bahkan pengguna Pertamax yang beralih ke Pertalite akan semakin bertambah.
"Efek sampingnya justru berupa kenaikan harga transportasi, harga barang-barang dan lonjakan tingkat inflasi, terutama di sektor makanan yang berujung pada peningkatan jumlah masyarakat miskin," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Komisi VII dan Fraksi PKS meminta Pemerintah membatalkan kebijakan ini dan segera mencari solusi alternatif yang tidak memberatkan masyarakat.

