Tak Terima, Suharso Tegaskan Masih Ketum PPP yang Sah

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 06 September 2022 | 14:19 WIB
Suharso Monoarfa saat mendampingi Sandiaga Uno di acara PPP/Istimewa
Suharso Monoarfa saat mendampingi Sandiaga Uno di acara PPP/Istimewa

SinPo.id -  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa masih tak terima dengan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang melengserkannya dari kursi Ketua Umum partai.

Ia menegaskan bahwa dirinya saat ini masih Ketua Umum PPP yang sah, terlepas dari hasil Mukernas yang digelar partainya di Banten beberapa waktu lalu.

"Masih sah ya, iya masih Ketua Umum," ujar Suharso kepada wartawan di Redtop Hotel, Jakarta Pusat, Selasa 6 September 2022.

Suharso mengatakan akan menunggu waktu yang pas untuk menjelaskan terkait Mukernas di Banten, dimana memutuskan mengangkat Muhammad Mardiono menjadi plt ketua umum PPP.

"Soal mukernas itu nanti ya, jangan sekarang," tuturnya.

Sebelumnya, Waketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, partainya telah menggelar Mukernas.

Hasil Mukernas tersebut salah satunya menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.

"PPP mengadakan Mukernas forum tertinggi kedua di bawah Muktamar. Dalam forum Mukernas itu memang ada keputusan, untuk mengangkat Pak H. Mardiono jadi Plt Ketum PPP," ujar Arsul kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin 5 September 2022.

Menurut Arsul, PPP secara internal telah lama membahas soal pucuk pimpinan PPP. 

Partai berlambang Ka'bah itu tak ingin jika pimpinan mereka rangkap jabatan, karena mengganggu konsolidasi internal partai.

"Kalau yang jadi pimpinan PPP itu tidak merangkap di jajaran pemerintahan," ucapnya.

Arsul membantah jika Suharso diberhentikan atau dipecat sebagai Ketum. Ia menjelaskan PPP hanya ingin Suharso fokus membantu Jokowi di pemerintahan.

"Untuk Pak Suharso kita ingin supaya lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai Menteri, kemudian Mardiono bahkan beliau wantimpres nanti sesuai UU Wantimpres beliau juga harus mengundurkan diri juga," jelasnya.

Lebih lanjut, Arsul menegaskan, kalau PPP tidak terpecah dan tetap solid menuju Pemilu 2024 mendatang. Justru pergantian pucuk pimpinan merupakan langkah PPP mempersiapkan diri jelang Pemilu 2024.

"Insya Allah PPP tidak terpecah. Karena (pergantian Ketum PPP) adalah hasil dari sebuah diskusi panjang di internal partai yang memang diinginkan struktur partai di tingkat wilayah, dan di tingkat cabang-cabang," katanya.sinpo

Komentar: