Harga Pertalite Bisa Kembali di Bawah Rp10 Ribu, Asalkan...

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 06 September 2022 | 11:39 WIB
Febrio Nathan/SinPo.id
Febrio Nathan/SinPo.id

SinPo.id -  Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, harga BBM dalat kembali di bawah Rp10 ribu, apabila harga minyak mentah Indonesia atau ICP berada di level 41-42 dolar AS per barel.

"Jadi kalau kemarin harganya Pertalite Rp7.650, itu sebenarnya setara dengan ICP-nya. Jadi harga yang sekarang kita sudah naikkan ke Rp10 ribu pun itu masih di bawah harga keekonomian," kata Febrio saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 5 September 2022.

Pihaknya juga menyatakan bahwa meskipun harga BBM bersubsidi dinaikkan, subsidi energi dari APBN tetap membengkak, dari Rp502,4 triliun menjadi Rp650 triliun.

Pasalnya, harga jual eceran BBM subsidi Pertalite, sebesar Rp10 ribu per liter, dengan kurs ICP di atas USD 100 per barel, maka seharusnya harga keekonomian Pertalite sebesar Rp14.450 per liter.

"Artinya setiap liter Pertalite tetap disubsidi atau dikompensasi pemerintah, itu kenapa totalnya menjadi Rp650 triliun dan subsidi itu selama ini dinikmati oleh 80 persen masyarakat yang mampu. Nah ini yang harus kita perbaiki," paparnya.

Tak hanya Pertalite, menurut Febrio harga Solar yang seharusnya dijual sebesar Rp13.950 per liter, kini dijual dengan harga Rp6.800 per liter, masih di bawah harga keekonomian.

"Solar juga sama, gapnya masih jauh dari harga Rp14 ribuan ke Rp6.800 per liter. Di sini kita ingin melihatnya secara balance, kita ingin ekonomi tumbuh dan pemulihan terus jalan," terangnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI