Mahasiswa PMII Geruduk Istana Tuntut 4 Hal, Salah Satunya Turunkan Harga BBM!

Laporan: Zikri Maulana
Senin, 05 September 2022 | 20:19 WIB
Suasana unjuk rasa mahasiswa PMII/SinPo.id
Suasana unjuk rasa mahasiswa PMII/SinPo.id

SinPo.id -  Sejumlah massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 5 September 2022. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Muhammad Rafsanjani menyampaikan, pergerakkan aksi tersebut menuntut empat hal terkait kebijakan kenaikan BBM. 

"Maksud kedatangan kami melaksanakan aksi disini itu menuntut 4 hal, satu turunkan harga bbm, dua berantas mafia solar, tiga subsidi tepat sasaran, dan empat penyertaan masyarakat dalam distribusi bbm bersubsidi, pengawasan diperketat," ujarnya kepada wartawan dilokasi. 

Menurut Rafsanjani, kebijakan kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah tidak tepat waktu. Pasalnya, saat ini masyarakat sedang dalam masa pemulihan pasca pandemi. 

"Ini kan baru recovery pandemi, jadi mestinya pemerintah memiliki prioritas, mestinya pemerintah mengalokasikan dana-dana yang tidak diperlukan, tidak urgen. Jadi kami sadar BBM memang harus naik, tetapi timingnya tidak tepat, jadi saat ini kami menuntut agar BBM diturunkan," ujarnya. 

Selain itu, menurutnya, pemerintah tidak holistic dalam melihat permasalahan ini, serta kebijakan tersebut terkesan ambigiutas.

"Rasionalisasi mengapa dinaikkan itu dengan mengatakan, ini 70 persen penerimanya tidak tepat sasaran. Tapi kenapa solusinya jadi naik, bukan kah kalo seandainya tidak tepat sasaran dibuat jadi tepat sasaran. Jadi ambigu nih kebijakan kenaikan bbm ini, pemerintah gagal menentukan prioritas mana yang penting di momen seperti ini," tegasnya. 

Lebih lanjut, Ia menuturkan massa aksi yang tergabung dari para kader PMII Se-Jabotabek berjumlah kurang lebih 1800 kader. Ia juga menegaskan, bahwa akan ada aksi lanjutan sepanjang bulan September ini. 

"Di surat intruksi meminta para kader di Jabodetabek di 16 cabang di Ibu Kota itu 1000, tapi Alhamdulillah ini, sekitar 1800 kader yang hadir," tuturnya. 

"Di beberapa cabang akan tetap melakukan aksi, kita menyebutnya September Bergerak, jadi di sepanjang september ini silahkan mengkritisi kebijakan pemerintah dan menggali formula alternatif dari pakar," tandasnya. 
sinpo

Komentar: